Untuk melengkapi dan meneruskan tulisan yang berjudul "Hukum Yang Sedikit" (The Law of the Few) maka tulisan ini bisa di katakan sebagai pelengkapnya, InsyaAllah akan menjawab tuntas peran Konektor, Para Maven dan Salesman...
Keep reading yah :)
Konektor, Para Maven dan Salesman, tiga penggerak dasar epidemi, atau biasa di sebut tiga kaidah epidemi. Kenapa saya mengangkat tema seperti ini ?
Pasalnya sehubungan dengan adanya beberapa pertanyaan yang ingin sekaligus saya jawab.
Misalnya ada pertanyaan, “Mas, cara merubah orang-orang di sekitar kita itu gimana sih ? kok susahnya minta ampun mas! Gak ada yang mau dengerin apa yang kita sampaikan” dan “mas, untuk bisa menggerakkan anggota organisasi itu gimana sih ?!” dan pertanyaan yang semacamnya.
Maka tulisan kali ini InsyaAllah
akan mengupas pertanyaan yang umumnya bersifat bagaimana sebuah gagasan, pesan,
ide, perilaku itu dapat tersebar layaknya sebuah epidemi virus atau bagaimana
kita dapat menjadi seseorang yang mampu menyebar pesan-pesan, gagasan, ide,
perilaku tersebut ?
Yuuk, kita mulai kajiannya !
Dalam dunia
sekolah, kampus, maupun organisasi orang yang paling khusus menerima pesan kita
adalah orang terdekat, dengan kata lain teman kita ! Kita mungkin jarang
menyadari dan tak memahami suatu cara komunikasi semacam ini. Teman-teman udah
pernah dengar “the power of ngobrol?”
Pahamilah, the power of ngobrol memiliki dampak yang luar biasa. Sebagai contoh kecil, pernahkah kalian curhat, meluapkan apa yang dirasa sehingga lawan bicara kita merasa juga seperti apa yang kita rasa ? Misal, kita bercerita tentang keluarga kita yang mengalami musibah, maka secara otomatis lawan bicara kita akan ikut merasa sedih bahkan sampai ada yang menangis, atau ketika kita bercerita tentang sesuatu yang sangat menginspirasi, maka lawan bicara kitapun akan ikut terinspirasi. Lho kok bisa ? begini, salah seorang profesor dari jepang yang bernama Masaru emoto pernah melakukan penelitian tentang air. Menurut penelitiannya, air memiliki struktur yang dapat berubah bentuk sesuai apa yang kita pikirkan, katakan atau inginkan terhadap air itu atau sesuai perasaan kita terhadap air tersebut. Dalam hasil penelitian selama lebih dari 20 tahun tersebut bahwa air yang di beri label negatif akan membentuk struktur buruk atau jelek, sedangkan air yang di beri kata positif akan membentuk struktur air yang demikian indah seperti kristal. Seperti foto-foto di bawah ini:
Pahamilah, the power of ngobrol memiliki dampak yang luar biasa. Sebagai contoh kecil, pernahkah kalian curhat, meluapkan apa yang dirasa sehingga lawan bicara kita merasa juga seperti apa yang kita rasa ? Misal, kita bercerita tentang keluarga kita yang mengalami musibah, maka secara otomatis lawan bicara kita akan ikut merasa sedih bahkan sampai ada yang menangis, atau ketika kita bercerita tentang sesuatu yang sangat menginspirasi, maka lawan bicara kitapun akan ikut terinspirasi. Lho kok bisa ? begini, salah seorang profesor dari jepang yang bernama Masaru emoto pernah melakukan penelitian tentang air. Menurut penelitiannya, air memiliki struktur yang dapat berubah bentuk sesuai apa yang kita pikirkan, katakan atau inginkan terhadap air itu atau sesuai perasaan kita terhadap air tersebut. Dalam hasil penelitian selama lebih dari 20 tahun tersebut bahwa air yang di beri label negatif akan membentuk struktur buruk atau jelek, sedangkan air yang di beri kata positif akan membentuk struktur air yang demikian indah seperti kristal. Seperti foto-foto di bawah ini:
“Terimakasih”
(2 kristal ini berbentuk indah saat di ucapkan kata-kata yang baik)
"Dasar bodoh"
"Payah"
Nah apa pengaruhnya dengan lawan
bicara kita atau terhadap diri kita sendiri ?
Sekali lagi, saat dalam perut
ibu, 99% tubuh kita adalah air. Saat balita 90% adalah air. Saat remaja dan
dewasa, 70% tubuh adalah air. Saat manula
50% tubuh kita adalah air.
Nah, artinya apa ? seperti sebelumnya, lawan bicara kita akan terpengaruh dengan apa yang kita katakan, namun dalam proses persuasi (ajakkan) usahakan ucapkanlah kata-kata yang memang apa yang hendak kita katakan, yaitu tujuan kita.
Nah, artinya apa ? seperti sebelumnya, lawan bicara kita akan terpengaruh dengan apa yang kita katakan, namun dalam proses persuasi (ajakkan) usahakan ucapkanlah kata-kata yang memang apa yang hendak kita katakan, yaitu tujuan kita.
Selanjutnya
adalah kita haruslah menjadi Konektor atau penghubung, gimana caranya ?
kriteria pertama adalah–yang paling jelas–bahwa seorang konektor haruslah kenal
dengan banyak orang. Mereka semua adalah jenis orang yang kenal dengan banyak
orang. Tentu atau seharusnya kita kenal dengan orang semacam ini. Akan tetapi
menurut saya kita tidak pernah berpikir atau menghabiskan waktu untuk mengenal
orang-orang–penting–semacam ini. Padahal suatu ide, gagasan, pesan, perilaku
35% disampaikan dan dibawa oleh para Konektor. Maka saya sangat berharap ada
sebagian dari kita atau bahkan mungkin teman-teman mencari mereka dan bahkan
mengenal mereka, sebab mereka termasuk dalam kategori yang sangat penting bila
kita hendak ingin menyampaikan ide, gagasan, pesan. Kenapa ? karena sebagian
dari mereka adalah orang sangat menghargai persahabatan. Yang menarik dari para
konektor adalah, mereka tak pernah menganggap remeh lawan bicaranya, apalagi
seorang lawan bicaranya sedang menyampaikan suatu ide perubahan. Kebanyakan
kita, menurut saya, terlalu pemalu untuk membentuk suatu lingkaran pertemanan
seperti para Konektor, kita telah merasa telah memiliki lingkungan pergaulan
sendiri, teman-teman yang dapat kita andalkan. Sayangnya lagi, pertemanan kita
batasi hanya sejauh jangkauan lengan kita.
Padahal, untuk membuat suatu epidemi gagasan menyebar layaknya penyakit menular, seorang konektor haruslah kita cari atau kitalah sang Konektor itu.
Apakah kita
termasuk orang yang tidak meremehkan orang lain ? Semoga. Kita berharap pada Allah
agar kita selalu menjadi pribadi pendengar dan penyampai pesan yang tak memilih
dan memilah seseorang tuk di jadikan teman. Sebab untuk itulah para Konektor
hadir di muka bumi ini. Merekalah “segelintir” manusia penggerak, jumlah mereka
sedikit, para revolusioner.
Nah, untuk pembahasan Maven dan
Salesman, kita akan bahas dalam tulisan selanjutnya yah. Tetep kunjungi blog
ini dan…
Semoga_manfaat.
For more, find me on twitter @Iman_rk
For more, find me on twitter @Iman_rk
I GOT IT
ReplyDelete