1 musuh terlalu banyak 1000 teman masih sedikit | Albert Einstein.
Teman , sebuah kata sederhana yang kita sematkan pada seseorang yang kita anggap dekat_sebuah kedekatan yang didalamnya terdapat interaksi emosi_namun ketika kita menjalani sebuah hubungan pertemanan ternyata ia tak se-simple layaknya sebuah kata, ternyata jauh lebih kompleks dari hanya sekedar sebuah hubungan Emosional saja. Teman seperti peneduh , penolong , dan pembimbing yang paling setia. Tapi apa boleh buat , teman juga bisa menjadi 'musuh' dan kadang juga sering nyakitin.
Buat remaja Muslim pengemban da'wah yang lagi dilema , kongkrit banget nih soalnya kadang bikin greget ketika teman kita gak sepaham dengan apa yang kita rasakan. Kayaknya pengen matahin besi aja (waduh, suparman ni yee) lantaran dia menolak dakwah kita.
Sederhana , ketika kita membayangkan bahwa berteman adalah jalanin hubungan indah , saling menguatkan de el el.. Namun gak jarang juga kita jadiin teman sebagai lawan ? Right, kali ini kita bakal membahasnya.
1. Becanda.
Ini nih perkara sederhana yang mempererat persahabatan kalian tapi sayangnya gak menutup kemungkinan kalian akan saling membenci. Parahnya lagi ketika temanmu itu membencimu, ia akan sanggup mendam itu dalam hatinya >.<
Maka untuk mencegah hal ini terjadi , Rasul saw telah mengingatkan kita dalam hadistnya:
" Siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir hendaklah ia berkata baik , jika ia tidak mampu maka lebih baik ia diam "
[HR. Ahmad]
sayangnya , yang namanya becanda itu bikin ngocok perut dan wajib kocak, iya gak ? Kalo gak gitu candaan kita di anggap garing. Namun keran saking senengnya kita becanda , tanpa di sadari lisan kita mendahului akal. Nah!
"Jadi agk boleh becanda dong?"
Boleeehh , tapi kalo kamu becanda hanya buat nyakitin perasaan temanmu kemudian ngancurin pertemanan kalian gimana? Masih mau?
Almost forgot , nih ada lagi hadits dari Rasul saw.. Renungin.. :)
"Aku adalah penjamin surga bagi siapa yang mampu menahan apa yang ada di tengah pahanya (kemaluan). Dan Aku juga penjamin surga bagi siapa saja yang mampu menahan sesuatu yang ada di antara jenggot dan kumisnya (lidahnya)"
2. Tidak memuliakannya.
Yang di maksud memuliakannya adalah menjaga teman kita dari kejahatan tangan dan LISAN kita (buat para pendakwah harus paham nih). Nah , kayak becanda yang berlebihan tadi, itu gak termasuk memuliakan nyatanya aja secara gak sadar kita telah membuka aibnya depan umum dan menertawakannya bersama teman-teman yang lain. Haduh !
Kalo begitu terus , ntar di akhirat Allah bakal membongkar semua aib kita, ups, bukan hanya di akhirat ternyata di Dunia juga (maluuuu :( )
Rasulullah saw bersabda:
"Barangsiapa yang menutupi aib seorang Muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat"
[HR. Muslim]
Ini peringatan buat kita semua, bahwa etika kita bersama teman atau bahkan ia tak ada disamping kita, sekuat tenaga lisan kita yang tajam ini (silet kali yee) membongkar aib dan menyayat hatinya. Catet!
3. Mengingatkan namun dengan cara membentaknya.
"Ehh , jangan minum berdiri!! Haram Tau !!" atau , "Woee, Putusin pacar Lo sekarang juga atau lo bakal nyesal seumur hidup!! "
Nah , membahas masalah ini seperti harus ada penekanan ekstra. Siap ? :D
Pertama-tama kamu ucap syukur dulu kepada Allah yang udah ngasih hidayah hingga kamu bisa jadi seperti sekarang ini, yaitu mau berjuang untuk Islam di tengah-tengah lingkunganmu yang serba anti dengan Islam.
Begini, yang perlu kamu pahami adalah SADARmu karena ingatlah, dulu kamu juga mungkin sempat nglakuin berbagai macam maksiat. Dan saya yakin, kamu dapat hidayah dan insyaf seperti sekarang bukan karena di bentak, tho ? Nah, disini kamu juga perlu jaga lisan_meskipun saya tahu_ kamu udah punya niat baik, dakwah.
Tapi, musti diingat gak serta merta kamu masang wajah killer (kayak guru BPmu) buat ngingetin temen-temenmu.
Dulu , ketika jaman ke khalifahan Harun al-rasyid ada seorang da'i yang mendakwahkan kepada Harun Al-rasyid tentang kedzalimannya terhadap masyarakat. Namun cara da'i iitu menyampaikan seperti sedang membentak dan mencaci. Lalu apa yang terjadi ? Harun Al-rasyid keluar dari dalam istana dan berkata pada da'i tersebut.
" santaaaaii boy, dulu Allah penah mengutus orang yang LEBIH BAIK dibandingin kamu yaitu Nabi Musa as. dan Harun as. kepada orang yang LEBIH dzalim dariku yaitu Fir'aun tetapi Allah berfirman:
" Berkatalah kamu kepadanya dengan lemah lembut.."
" santaaaaii boy, dulu Allah penah mengutus orang yang LEBIH BAIK dibandingin kamu yaitu Nabi Musa as. dan Harun as. kepada orang yang LEBIH dzalim dariku yaitu Fir'aun tetapi Allah berfirman:
" Berkatalah kamu kepadanya dengan lemah lembut.."
[QS. Thaaha: 44]
Fyuh~~
Dari jawaban Harun Al-rasyid tadi mungkin ngebuat hati kamu "jleb!", tapi santai aja toh temenmu tadi bukan raja atau Khalifah tho? Jadi kamu ga bakal dapat jawaban seperti jawaban Harun Al-rasyid. Hehehe :D
Terakhir , tetap ingat sama firman Allah di atas dan sabda Rasul saw. Jika memang kamu ingin lebih baik dan membuat temanmu juga ikut dalam kebaikan dan pertemanan kalian tetap terjaga. Oke? Harus ! (maksa :D)
Ingat selalu syair di bawah ini:
" dia menyayangimu tapi bukan kekasihmu
dia perhatian kepadamu tapi bukan keluargamu
dia siap berbagi rasa sakit tapi tidak ada hubungan darah denganmu
dia adalah : Temanmu.
Marah seperti Ayah
Peduli seperti Ibu
Mengganggu seperti kakak
mengesalkan seperti Adik
dan , terakhir menyayangimu lebih dari kekasih.... "
Maka bersyukurlah kepada Allah yang telah mempertemukan kalian. Dan buat kamu, tetep positiv thinking mengenai temanmu... Hargai ia selagi ada , ucapkan maaf selagi sempat karena suatu saat nanti kalian tak akan lagi bersama..
Tetaplah berdakwah , terus move on buat Islam :)
SEMOGA BERMANFAAT.
FIND ME, @Iman1453
0 comments:
Post a Comment