Monday, May 6, 2013

Friend in Allah #Part2_You is Me

5/06/2013 11:35:00 PM


                Sekilas, ketika membaca judulnya kami secara pribadi ketika menulis judulnya terdengar seperti dalam bahasa Cina, YU IS MIY. Yah, meski agak maksa dan gak mirip sih  :D  Hahaha!
Oya, yang #Part1 bisa teman-teman liat di ‘Older Post’.

 

Nah, teman-teman sekalian tulisan kali ini kami akan membahas lagi tentang pertemanan, persahabatan, bagaimana yang Islam anjurkan dan sarankan kemudian gimana tipe teman yang baik.
Mungkin kamu merasa memiliki teman terbaik sedunia, lantaran ia selalu menghormatimu, menjaga aibmu, menasihatimu sehingga kamu pandang ia layaknya seorang Motivator, kemudian tidak “menusukmu” dari belakang. Apa lagi ? Yah, mungkin kalian bisa mendefinisikan sendiri gimana tipe teman kalian sekarang.
Tapi, tahukah Kamu bahwa dalam sebuah pertemanan ada yang lebih penting dari hal di atas ? Yup, betul. Berteman dan saling mencintai karena Allah adalah lebih wajib dan lebih nambah pahala kalian ketimbang berteman cuman karena solidaritas sebuah tim atau kelompok semata.

Sebab jika Kamu berteman hanya karena menghormatinya atau menyayanginya lantaran kalian sudah saling mengenal sejak kecil atau yang paling solid adalah pertemanan yang di sebabkan oleh kelompok doang, tanpa kamu sadari Kamu akan mengikuti mereka. Atau mereka yang mengikuti Kamu. Tergantung siapa yang paling kuat pengaruhnya. Inilah yang harus mulai kamu pikir dan sadari, sebab Ali bin abu thalib r.a pernah berkata : “Seseorang akan meneladani temannya” artinya apa ? Bahwa setiap apa yang kita lakukan PASTI IKUT-IKUTan.
Gak percaya ?
Kami beri contoh, coba tengok Foto Profil di Facebookmu. Gaya foto dan 4L4y mu pasti hasil tiruan :D
Cara ketika kamu mengetik SMS, coba bandingkan sebelum kamu mengenal teman yang 4L4y.
Kemudian Galaumu! Warning, cara galaupun Kamu ikut-ikutan.
PACARAN, oowhhh yang ini jelas. Jelas PARAH -_-
Apa lagi ? Silahkan jawab sendiri.

Albert Bandura, seorang tokoh Psikologi ternama, dia mengatakan bahwa: “Individu berproses dan berkembang adalah hasil dari meniru apa yang ia lihat dan amati.”
Bukan membatasi atau melarangmu bergaul, bukan. Namun, seorang teman memiliki pengaruh yang saaaaangat penting untuk kelangsungan hidupmu kedepannya.
Sekali lagi, coba bayangin teman-temanmu yang rajin Sholat atau ke Masjid. Gak mungkin temannya adalah anak yang suka keluyuran ketika adzan berkumandang atau yang suka keluyuran saat malam minggu sekedar menunggu waktu tidur. Karena itu gak cocok buat dia yang alim. Iya tho?
Atau, temanmu yang hijabnya anggun. Gak mungkin temannya adalah seorang yang suka ngumbar-ngumbar aurat depan cowok hanya sekedar cari penilaian. Jujur saja, Cewek begini gak pantes untuk dinilai, kalopun pantas kasih Nilai 0 aja. Serius.
Kasian tuh suaminya ntar -_-

Nah, supaya lebih mantep and nambah ilmu Islamnya lanjutkan bacanya. :D
Sobat banyak orang yang terjerumus ke dalam lubang kemaksiatan dan kesesatan karena pengaruh teman bergaul yang jelek. Namun juga tidak sedikit orang yang mendapatkan hidayah dan banyak kebaikan disebabkan bergaul dengan teman-teman yang shalih.
Dalam sebuah hadits Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman dalam sabda beliau :

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Mungkin teman-teman masih bingung maknanya, apa yang dimaksudkan Rasul. Coba tengok lagi perkataan Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah: “Hadits di ini menunjukkan larangan berteman dengan orang-orang yang dapat merusak agama maupun dunia kita. Hadits ini juga mendorong seseorang agar bergaul dengan orang-orang yang dapat memberikan manfaat dalam agama dan dunia.”( Fathul Bari 4/324)

                “Ahh, gak ah! Semua teman sama aja kok gak ada beda !” | Oh ya ?
Mari kita cek satu-satu manfaat memiliki seorang teman yang Sholeh atau Sholehah. :)


  • Ketika kita di Dunia dia akan senantiasa menasihati kita, mendorong kita agar terus mendekati Allah swt kemudian menegur saat kita lalai | di Akhirat ketika kita telah meninggal dunia ia akan senantiasa selalu mendoakan kita agar kita di ampuni Allah dan di hilangkan siksa kubur dan Neraka.. Ishh, Subhanallah :’)


  • Senantiasa menolong saat kita susah, karena ia merasa DIRIMU DAN DIRINYA ADALAH SATU ia akan menganggapmu Saudaranya | Tidak membicarakan aibmu di belakangmu
Dan seterusnya….. :’)

Kemudian, cek juga jika kita memiliki teman yang  lalai dan rajin maksiat


  • Ketika di Dunia, ia senantiasa mengajakmu bergelimang dalam maksiat meskipun awalnya kamu menolak | Sikap lalainya mendorongmu juga untuk lalai dari mengingat Allah


  • Selalu dan selalu lisannya membicarakan aib orang lain, atau bahkan aibmu. Seperti tak ada topik lain saja | Padahal aibnya sendiri mungkin lebih parah.


  • “Masih muda mari kita manfaatkan” Ini motto andalannya, seakan-akan kematian menunggu ia bertaubat | dan apa yang terjadi ? Kamupun PUNYA prinsip yang sama


  • Ketika di Akhirat, ia amat sedikit mendoakanmu. Doanya sepintas ketika mengantar jenazahmu | Setelah itu ia akan bahagia kembali dengan Pacarnya, teman yang lain, Organisasinya de el el.

Naudzubillah summa na’udzubillah :’(

Sekarang pilihan ada d tanganmu, Kamu dan Dia adalah satu dalam keteladanan.
Ia berpotensi menyeretmu ke Neraka | dan berpotensi pula menggandeng tanganmu ke surga

“Tapi , aku sama dia udah temenan lama :’(“

Oke, sederhana. Tanpa harus menjauhinya yang harus kamu lakukan adalah:
MULAILAH taat pada ALLAH, sebab ini akan sama-sama membuat kalian berdua akan saling mengingatkan
TAATmu pada Allah hanya akan menghasilkan dua hal, ia mengikutimu ATAU ia membencimu
Jika mengikuti, Alhamdulillah pahala dapet banyak | Jika membenci Alhamdulillah kita sudah masuk dalam taraf keImanan para Nabi dulu. InsyaAllah.

Semangaaaaaaaaat, Ikuti atau kamu yang merubahnya ?!
Life is Choice.



Semoga manfaat.
For more, find me: @1453529

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 comments:

Post a Comment

 

© 2013 Be a Ghazi. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top