Untuk memulai tulisan ini kita baca dulu firman Allah swt di
bawah ini yah, supaya lebih berkah gitu..
“Hai manusia,
Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal”…
Seperti
yang kita tahu bahwa ada banyak jenis Manusia, bencong gak termasuk. Maksud
saya jenis suku dan budayanya :D
Gak perlu mandang jauh-jauh, di Indonesia saja ada lebih dari 100 Provinsi. Dan didalam tiap Provinsi ada beberapa macam suku, dan didalam suku terdapat banyak ragam bahasa, MasyaAllah!
Gak perlu mandang jauh-jauh, di Indonesia saja ada lebih dari 100 Provinsi. Dan didalam tiap Provinsi ada beberapa macam suku, dan didalam suku terdapat banyak ragam bahasa, MasyaAllah!
Tentu ini menjadi hal yang luar biasa dan perlu kita renungkan, lha kenapa? Begini, coba bayangin, gimana kalau seandainya Allah menciptakan sesuatu yang monoton ? Yang dibumi ini hanya satu suku atau satu bangsa saja ? Atau lebih kongkritnya, gimana kalau Allah hanya menciptakan satu warna saja? Abu-abu saja misalnya ? Wahh, alangkah kakunya hidup ini. Apalagi menyangkut yang namanya Manusia, coba bayangin lagi, gimana kalo Allah hanya menciptakan Suku Negro saja di Bumi ? Waduhh, >.< Alangkah gelapnya dunia ini, Hehehe. Just kidding, yang ingin saya katakan adalah bahwa Allah menciptakan “berbangsa-bangsa dan bersuku-suku” agar kita renungkan bahwa kita gak sendiri. Makanya #UdahPutusinAja (ehh, lain pembahasan.. Sorry :D)
But,
sayangnya dalamnya banyaknya “bangsa-bangsa dan suku-suku” maka gak heran ada
perbedaan ajaran dan pemahaman. Termasuk perbedaan gambaran tentang Tuhan, ada
yang Nuhanin pohon-lah, Batu-lah, Patung-lah, dan ada juga yang Nuhanin
Manusia! #Gubrak! Semoga Allah melindungi kita dari segala bentuk kesyirikan.
Aneh memang, tapi tenang aja kita gak nge-bahas tentang perbandingan Agama. Terlalu Es Krim, ehh Terlalu Ekstrim maksudnya. Dan satu hal lagi, daripada ngurusin Agama orang lain mending kita bahas Agama kita sendiri, ISLAM the Perfect Religion! Ya nggak ?
Aneh memang, tapi tenang aja kita gak nge-bahas tentang perbandingan Agama. Terlalu Es Krim, ehh Terlalu Ekstrim maksudnya. Dan satu hal lagi, daripada ngurusin Agama orang lain mending kita bahas Agama kita sendiri, ISLAM the Perfect Religion! Ya nggak ?
Oke
well, sekarang kita coba bahas apa maksud dari judul pembahasan kita, Pembeda
Abadi. Sekarang kita bentuk Pembeda Abadi kita dengan yang lain. Ini bukan
masalah fisik lho… -_- Masalah fiik ‘kan relative dan telah kita bahas pada
tulisan sebelumnya, atau bahkan sobat belum tahu ? Tuh coba buka, Everything
are Relative *Promosi :D
Sobat sekalian, yang Kami maksud adalah beda dalam hal ketaatan. Ketaatan kita sama Allah swt pastinya, karena sobat tau sendiri bagaimana kondisi Kaum Muslimin yang sekarang, yang hobbynya membebek orang lain dan parahnya membebek pada orang Kafir, Na’udzubillah :’( Bikin greget dan sedih.
Tapi biarlah, itu artinya Allah menyerahkan tugas itu buat kita sebagai pendakwah dan pembela kebenaran (bukan Saras 008 nih) agar mereka mau mengamalkan Islam sepenuhnya. Atau mungkin Sobat sendiri yang membebek nih ? -_-
Sobat sekalian, yang Kami maksud adalah beda dalam hal ketaatan. Ketaatan kita sama Allah swt pastinya, karena sobat tau sendiri bagaimana kondisi Kaum Muslimin yang sekarang, yang hobbynya membebek orang lain dan parahnya membebek pada orang Kafir, Na’udzubillah :’( Bikin greget dan sedih.
Tapi biarlah, itu artinya Allah menyerahkan tugas itu buat kita sebagai pendakwah dan pembela kebenaran (bukan Saras 008 nih) agar mereka mau mengamalkan Islam sepenuhnya. Atau mungkin Sobat sendiri yang membebek nih ? -_-
Lanjutkan
bacanyaaa :)
Sobatku yang di rahmati Allah, maksud dari Pembeda Abadi adalah kita memiliki
perbedaan dengan yang lain yang sifatnya Abadi. Paham ndak ?
Nih, saya berikan contoh:
- Kita berjilbab yang NonMuslim tidak
- Kita Sholat yang NonMuslim tidak
- Kita tiap tahun sekali selama Bulan Ramadhan berpuasa sebulan penuh yang NonMuslim tidak
- Kita sholat Id tiap tahun yang NonMuslim jelas tidak mungkin melaksanakannya.
“Tapi ‘kan beda ajaran ya jelas beda amalan dan beda action laah?!” Santai, ojo nesu :D
Sudah tau begitu lantas kenapa Sobat gak pingin berbeda dengan sesama Muslim? Maksud saya dalam hal ketaatan pada Allah. Bukankah Allah menyuruh kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan?
Nih, saya berikan contoh:
- Kita berjilbab yang NonMuslim tidak
- Kita Sholat yang NonMuslim tidak
- Kita tiap tahun sekali selama Bulan Ramadhan berpuasa sebulan penuh yang NonMuslim tidak
- Kita sholat Id tiap tahun yang NonMuslim jelas tidak mungkin melaksanakannya.
“Tapi ‘kan beda ajaran ya jelas beda amalan dan beda action laah?!” Santai, ojo nesu :D
Sudah tau begitu lantas kenapa Sobat gak pingin berbeda dengan sesama Muslim? Maksud saya dalam hal ketaatan pada Allah. Bukankah Allah menyuruh kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan?
Begini
contoh realnya, contoh langsung dari mereka yang telah masuk Surga.
1.
- Bilal masuk surga karena “Pembeda abadi” adalah karena Wudhunya yang selalu ia jaga.
- Abdurrahman Bin Auf “Pembeda Abadi”nya adalah karena sedekahnya yang gak tanggung-tanggung
- Ali bin Abu thalib, di juluki Kuncinya Ilmu
- Umar
bin Khattab di juluki Singa Padang Pasir
Semoga Allah merahmati mereka semua, Aamiin.Itulah sobat, yang saya maksudkan dengan Pembeda Abadi. Lihatlah Pembeda abadi para sahabat.
Dan sekarang saya ingin bertanya: Apa Pembeda Abadi sobat saat ini?
Tahajjudkah?
Wudhu kah seperti Bilal ?
Dhuha kah ?
Sedekah kah ?
Atau apa ?
Hijab kah ?
Ayo segera temukan, dan jadikanlah itu sebagai Pembeda Abadi sobat :)
Semoga Manfaat.
For more, find me: @Iman1453
0 comments:
Post a Comment