Kenal Imam syafi’i ? Ulama terbesar
pada zamannya hingga saat ini. Dan salah satu yang membuat beliau masih
cemerlang dan harum hingga saat ini adalah hafalan Qur’annnya yang luar biasa.
Beliau dapat menghafal Al-quran sebanyak 30 Juz ketika berumur tujuh tahun !
Yup, sebuah prestasi yang membuat decak kagum saat itu, sekarang apalagi.
Kemudian Imam Ahmad, (silahkan cek tulisan sebelumnya “Istirahat? Surga Aja!”
disana dijelasin tentang Imam Ahmad) salah seorang perawi hadist sekaligus
ulama besar “Pembela Kebenaran”, beliau sejak usia muda mengelilingi dunia
hanya untuk mencari satu hadist ! Mendatangi ribuan guru yang ia anggap kuat
hafalannya akan hadist dan ilmu fiqih. Bahkan dalam sauatu kisah, badan Imam
Ahmad akan sangat bergetar jika beliau mendengar ilmu yang sebelumnya belum
pernah ia dengar ! MasyaAllah…
Perkenalan
lagi, kenal Ibnu Sina ? Bapak kedokteran dan Pemimpin Para Dokter “As-Syaikh
Ar-Ra’is” yang karya fenomenalnya dalam
ilmu kedokteran hingga menulis sebuah buku yang berjudul The Canon of Medicine.
Dan tahukah kamu, bahwa buku atau kitab tersebut dipakai oleh dunia kedokteran
hingga kurang lebih 6 Abad sebagai rujukan ilmu kedokteran dan sebagai
pelengkap, ia telah menghafal Al-qur’an saat berumur 10 tahun !
Ilmuwan
dan ulama diatas hanyalah 3 diantara ribuan Ilmuwan muslim. Karya-karya mereka
telah dikenang dan masih dipakai hingga saat ini. Peradaban luar biasa yang
telah islam berikan padda Dunia ini dan sebagai tinta emas bahwa kita telah
memberikan sumbangan yang luar biasa monumental. Namun sayangnya pikiran kita
telah diracuni barat dengan mengatakan bahwa sumber ilmu dan pengetahuan ada di
Eropa ! Sayang beribu sayang…
Mungkin untuk mengupas tuntas Imam syafi’I dan Ibnu Sina seorang dalam tulisan atau blog ini mungkin tak akan cukup karena kehebatan dan kecerdasan serta ketakwaan beliau yang luar biasa. Namun bukan itu yang menjadi fokus kita pada hari ini, sekarang kita akan langsung pada intinya yaitu BAGAIMANA MENGHASILKAN ORANG-ORANG SEPERTI MEREKA ?
Tepat !
Itulah yang akan kita bahas hari ini. Maka jangan dulu beranjak sebelum selesai
membaca semuanya !
1.
Kemauan diri sendiri
Orang sekaliber Imam Syafi’I dan
Imam Ahmad tentu tak lahir instan dan muncul bagai penampakkan. Tidak sama
sekali. Justru karena kecintaan mereka pada suatu ilmulahyang membuat mereka
bisa menjadi seperti diatas. Imam Ahmad saat usia muda belajar dan mencari ilmu
takkan pernah mau beristirahat. Imam Syafi’I juga sama, beliau membagi waktunya
menjadi tiga bagian. Pertama, saat pagi hari beliau membaca hingga dzuhur.
Kemudian istirahat sebentar lalu melanjutkannya hingga magrib, istirahat lagi
kemudian belajar lagi sampai tengah malam lalu tidur, kemudian bangun lagi
kira-kirapukul 3 malam ! Apa yang dilakukannya ? Jelas, membaca dan menulis
serta mengkaji apa yang ia baca.
2.
Iklim “penggila” ilmu
Mungkin kita berpikir bahwa apa
yang telah diraih oleh para Ilmuwan serta Ulama kita adalah serta merta
semangat dan inspirasi dari dalam diri mereka sendiri. Jika kita berpikir
begitu, kita salah ! Salah besar. Ketahuilah, saat itu orang berlomba dan
mengejar seorang guru dan buku serta kitab peninggalan para pendahulunya
kemudian dijadikan referensi untuk mereka kaji bersama dengan teman-teman mereka.
Dan saat itu, jika suatu ilmu diberikan atau dalam bahasa kita di adakan
kegiatan berupa les atau seminar, maka biaya yang diberikan untuk pembicara
atau guru les tadi dapat mencapai Rp.100Juta! Sungguh bukan gaji yang main-main
! Dan itupun hanya untuk sekali pertemuan. Setahu saya sekarang tak ada yang
akan mengeluarkan biaya seperti itu untuk kuliah umum atau pemberian Ilmu
seperti mentoring dan sebagainya. Bahkan Mario Teguh saja dalam 1jamnya hanya
diberikan uang sebesar Rp.40juta !
Jika sudah begini, siapa sih yang gak pengen BERLOMBA ?!
Jika sudah begini, siapa sih yang gak pengen BERLOMBA ?!
3.
Peran Negara
Apa iya negara juga turut berperan
hanya untuk sebuah Ilmu ? Tentu saja jawabannya: Yup !
Coba pikir baik-baik, uang 100 juta tadi datang darimana jika Negara tidak ikut memantau sebuah kajian atau semminar ? Okelah mungkin kalian akan berpikir akan ada uang dari oknum tertentu yang menyumbangkan, tapi lihatlah lebih jauh lagi, bahwa Negaralah yang mengatur semuanya ! Dan gak tanggung-tanggung, jika ada Penemuan baru dari Ilmuwan kita, maka Negara langsung menggunakannya sebagai alat Jihad dan mengumumkan pada Masyarakat bahwa Si ‘anu’ telah menemukan sesuatu !
Sistem yang baik akan menjaga semuanya, mulai dari Ilmu hingga tata cara berpakaian akan diatur sesuai Syariat. Gak kayak sekarang, pakaian bebas dan umbar fisik. Hmm, gimana mau fokus Ilmu.
Coba pikir baik-baik, uang 100 juta tadi datang darimana jika Negara tidak ikut memantau sebuah kajian atau semminar ? Okelah mungkin kalian akan berpikir akan ada uang dari oknum tertentu yang menyumbangkan, tapi lihatlah lebih jauh lagi, bahwa Negaralah yang mengatur semuanya ! Dan gak tanggung-tanggung, jika ada Penemuan baru dari Ilmuwan kita, maka Negara langsung menggunakannya sebagai alat Jihad dan mengumumkan pada Masyarakat bahwa Si ‘anu’ telah menemukan sesuatu !
Sistem yang baik akan menjaga semuanya, mulai dari Ilmu hingga tata cara berpakaian akan diatur sesuai Syariat. Gak kayak sekarang, pakaian bebas dan umbar fisik. Hmm, gimana mau fokus Ilmu.
Sejenak
kita berpikir, adakah orang yang seperti ini sekarang ?
Alhamdulillah, nomor 1 dan 2 masih dapat kita akses
disekitar kita. Namun sangat disayangkan ketika kita paham bahwa Negara tidak
turut menyumbang untuk hal-hal semacam ini. Sekarang miris ketika melihat
banyak tayangan hiburan yang jelas jauh dari mendidik, membuat adik-adik kita
hancur akan pemahaman Agama dan akhirnya melepas sendi-sendi Islam termasuk
WAJIBnya mencari Ilmu bukan WAJIBnya mencari PANGGUNG KONSER.
Dan yang nomor 3 inilah yang kita namakan Khilafah ! Sistem pemerintahan ISLAM yang berlandaskan syariat. Dimana jika telah ada sistem seperti ini seperti ketika zamannya Imam Syafi’I, Imam Ahmad, dan Ibnu Sina maka akan sangat mudah muncul orang yang bahkan lebih hebat dari 3 ulama diatas.
Dan yang nomor 3 inilah yang kita namakan Khilafah ! Sistem pemerintahan ISLAM yang berlandaskan syariat. Dimana jika telah ada sistem seperti ini seperti ketika zamannya Imam Syafi’I, Imam Ahmad, dan Ibnu Sina maka akan sangat mudah muncul orang yang bahkan lebih hebat dari 3 ulama diatas.
KESIMPULANNYA
: SELURUH PENAKLUK DAN PEMIMPIN ISLAM ADALAH MANIAK BACA !
Semoga Allah memudahkan :)
Semoga manfaat.
For more, find me: @Iman_rk
For more, find me: @Iman_rk
0 comments:
Post a Comment