Thursday, June 27, 2013

My Family

Tehnik menghafal Al-quran.
Ini saya dapat waktu ngikut seminarnya Ust. Yusuf Mansur.

1. Teman-teman diam, kemudian mendengarkan suara Imamnya. Terserah Imamnya siapa, kalau saya Ziyad Patel dan Muhammad Thaaha. Kenal ? Oke, abaikan saja. :D
Ketika mereka membaca Al-Quran, dengarkan dengan fokus. Simak tiap ayat yang mereka baca.
 

2. Teman-teman mengikuti apa yang ia baca. Tentunya dengan sambil membaca Alquran, buka mushafnya. Kemudian membaca bersama-sama Imamnya. Oke? Right !
 

3. Matikan suara rekaman Imamnya, mulai membaca sendiri.

Tentunya hal ini memerlukan repetisi. Ulang-ulangilah, minimal 10x.

Dan terakhir, renungi hadist Rasulullah saw ini.
" Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara Manusia"
Sahabat bertanya "Siapakah mereka ya Rasulullah ?"
Rasul saw menjawab "Para Ahli Al-quran, merekalah KELUARGA Allah dan pilihan-pilihanNya."
[HR. Ahmad]


Semoga Manfaat.
For more, find me: @Iman_rk

Saturday, June 8, 2013

Yes, I mean it ! What about you ?



Kenal Imam syafi’i ? Ulama terbesar pada zamannya hingga saat ini. Dan salah satu yang membuat beliau masih cemerlang dan harum hingga saat ini adalah hafalan Qur’annnya yang luar biasa. Beliau dapat menghafal Al-quran sebanyak 30 Juz ketika berumur tujuh tahun ! Yup, sebuah prestasi yang membuat decak kagum saat itu, sekarang apalagi. Kemudian Imam Ahmad, (silahkan cek tulisan sebelumnya “Istirahat? Surga Aja!” disana dijelasin tentang Imam Ahmad) salah seorang perawi hadist sekaligus ulama besar “Pembela Kebenaran”, beliau sejak usia muda mengelilingi dunia hanya untuk mencari satu hadist ! Mendatangi ribuan guru yang ia anggap kuat hafalannya akan hadist dan ilmu fiqih. Bahkan dalam sauatu kisah, badan Imam Ahmad akan sangat bergetar jika beliau mendengar ilmu yang sebelumnya belum pernah ia dengar ! MasyaAllah…
                 

        Perkenalan lagi, kenal Ibnu Sina ? Bapak kedokteran dan Pemimpin Para Dokter “As-Syaikh Ar-Ra’is”  yang karya fenomenalnya dalam ilmu kedokteran hingga menulis sebuah buku yang berjudul The Canon of Medicine. Dan tahukah kamu, bahwa buku atau kitab tersebut dipakai oleh dunia kedokteran hingga kurang lebih 6 Abad sebagai rujukan ilmu kedokteran dan sebagai pelengkap, ia telah menghafal Al-qur’an saat berumur 10 tahun !
                 
          Ilmuwan dan ulama diatas hanyalah 3 diantara ribuan Ilmuwan muslim. Karya-karya mereka telah dikenang dan masih dipakai hingga saat ini. Peradaban luar biasa yang telah islam berikan padda Dunia ini dan sebagai tinta emas bahwa kita telah memberikan sumbangan yang luar biasa monumental. Namun sayangnya pikiran kita telah diracuni barat dengan mengatakan bahwa sumber ilmu dan pengetahuan ada di Eropa ! Sayang beribu sayang…

Mungkin untuk mengupas tuntas Imam syafi’I dan Ibnu Sina seorang dalam tulisan atau blog ini mungkin tak akan cukup karena kehebatan dan kecerdasan serta ketakwaan beliau yang luar biasa. Namun bukan itu yang menjadi fokus kita pada hari ini, sekarang kita akan langsung pada intinya yaitu BAGAIMANA MENGHASILKAN ORANG-ORANG SEPERTI MEREKA ?

                 

         Tepat ! Itulah yang akan kita bahas hari ini. Maka jangan dulu beranjak sebelum selesai membaca semuanya !  


    1.       Kemauan diri sendiri
Orang sekaliber Imam Syafi’I dan Imam Ahmad tentu tak lahir instan dan muncul bagai penampakkan. Tidak sama sekali. Justru karena kecintaan mereka pada suatu ilmulahyang membuat mereka bisa menjadi seperti diatas. Imam Ahmad saat usia muda belajar dan mencari ilmu takkan pernah mau beristirahat. Imam Syafi’I juga sama, beliau membagi waktunya menjadi tiga bagian. Pertama, saat pagi hari beliau membaca hingga dzuhur. Kemudian istirahat sebentar lalu melanjutkannya hingga magrib, istirahat lagi kemudian belajar lagi sampai tengah malam lalu tidur, kemudian bangun lagi kira-kirapukul 3 malam ! Apa yang dilakukannya ? Jelas, membaca dan menulis serta mengkaji apa yang ia baca.
  


 2.         Iklim “penggila” ilmu
Mungkin kita berpikir bahwa apa yang telah diraih oleh para Ilmuwan serta Ulama kita adalah serta merta semangat dan inspirasi dari dalam diri mereka sendiri. Jika kita berpikir begitu, kita salah ! Salah besar. Ketahuilah, saat itu orang berlomba dan mengejar seorang guru dan buku serta kitab peninggalan para pendahulunya kemudian dijadikan referensi untuk mereka kaji bersama dengan teman-teman mereka. Dan saat itu, jika suatu ilmu diberikan atau dalam bahasa kita di adakan kegiatan berupa les atau seminar, maka biaya yang diberikan untuk pembicara atau guru les tadi dapat mencapai Rp.100Juta! Sungguh bukan gaji yang main-main ! Dan itupun hanya untuk sekali pertemuan. Setahu saya sekarang tak ada yang akan mengeluarkan biaya seperti itu untuk kuliah umum atau pemberian Ilmu seperti mentoring dan sebagainya. Bahkan Mario Teguh saja dalam 1jamnya hanya diberikan uang sebesar Rp.40juta !
Jika sudah begini, siapa sih yang gak pengen BERLOMBA ?!
   

  3.       Peran Negara
Apa iya negara juga turut berperan hanya untuk sebuah Ilmu ? Tentu saja jawabannya: Yup !
Coba pikir baik-baik, uang 100 juta tadi datang darimana jika Negara tidak ikut memantau sebuah kajian atau semminar ? Okelah mungkin kalian akan berpikir akan ada uang dari oknum tertentu yang menyumbangkan, tapi lihatlah lebih jauh lagi, bahwa Negaralah yang mengatur semuanya ! Dan gak tanggung-tanggung, jika ada Penemuan baru dari Ilmuwan kita, maka Negara langsung menggunakannya sebagai alat Jihad dan mengumumkan pada Masyarakat bahwa Si ‘anu’ telah menemukan sesuatu !
Sistem yang baik akan menjaga semuanya, mulai dari Ilmu hingga tata cara berpakaian akan diatur sesuai Syariat. Gak kayak sekarang, pakaian bebas dan umbar fisik. Hmm, gimana mau fokus Ilmu.
                 

          Sejenak kita berpikir, adakah orang yang seperti ini sekarang ?
Alhamdulillah, nomor 1 dan 2 masih dapat kita akses disekitar kita. Namun sangat disayangkan ketika kita paham bahwa Negara tidak turut menyumbang untuk hal-hal semacam ini. Sekarang miris ketika melihat banyak tayangan hiburan yang jelas jauh dari mendidik, membuat adik-adik kita hancur akan pemahaman Agama dan akhirnya melepas sendi-sendi Islam termasuk WAJIBnya mencari Ilmu bukan WAJIBnya  mencari PANGGUNG KONSER.
Dan yang nomor 3 inilah yang kita namakan Khilafah ! Sistem pemerintahan ISLAM yang berlandaskan syariat. Dimana jika telah ada sistem seperti ini seperti ketika zamannya Imam Syafi’I, Imam Ahmad, dan Ibnu Sina maka akan sangat mudah muncul orang yang bahkan lebih hebat dari 3 ulama diatas.
               





 KESIMPULANNYA : SELURUH PENAKLUK DAN PEMIMPIN ISLAM ADALAH MANIAK BACA !


Semoga Allah memudahkan :)

Semoga manfaat.
For more, find me: @Iman_rk

Thursday, June 6, 2013

From Mars, Girl !

Tapi kok judulnya Girl sih ? Hiii,”. Iya sih, aneh memang, tapi gak apa-apa lah. Tapi kali ini no offense, tak ada dendam antara kita. Ini hanya sekedar tulisan dan semangat yang membara dari Penulis. “Tapi kok tentang Girl sih ?” Aduhhh, iya tahu. Makanya baca sampai selesai.
                
           Hemm, kamu setuju  gak kalo cewek itu dinilai dari cara dia berpakaian ? Oke, kamu bisa bilang Ya, dan bisa bilang tidak. Tapi, sebenarnya bukan menjadi rahasia publik bahwa apa yang tampak biasanya berasal dari yang tak tampak. Bingung ? Bagus. Maksud saya, bahwa apa yang biasa dimunculkan orang dalam berperilaku biasanya itu tergantung dari apa yang ia rasa dan ia pikirkan. Apalagi soal cewek nih ya, bukan cewek namanya kalau gak “expressive”. Ha? Iya kah? Iya, kamu gak tahu aja. Tapi “expressive”disini gak ada kaitannya dengan konotasi negative lho ya. Saya kemarin membuka lagi buku 5cm karangan Mas Dhony yang sudah di filmkan, disana saya membaca sebuah tulisan: “Jika kedalaman samudera mampu memendam rahasia, maka hati wanita jauh lebih dalam lagi.” Terlepas setuju atau tidak namun kalian akan mengangguk. Setidaknya sediki paham apa maksudnya, tetapi ini bukan sembarang rahasia lho ya, bukan informasi berisi gosip atau apapun tapi ini soal PERASAAN. Sekali lagi, PERASAAN.
               
           Pertanyaan kita, “apa iya sih ?” Oke, pertama yang harus saya jelaskan adalah saya sendiri gak tahu jawabannya. Lha kenapa? Karena saya bukan wanita ! Kedua, saya gak pernah nanya sama sekali sama Mahluk dari Mars itu.
Tapi kalo kamu sedikit nekat nanya sama mereka, sudah pasti… Sudah pasti mereka gak akan mau jawab ! Ya mbok ya siapa sih yang mau bongkar rahasia? Tapi tenang, karena kalian udah buka blog ini maka sekarang sedikit banyak rahasia mereka terbongkar ! Whahaha !
Oya, pernah baca buku “Ali bin Abi Thalib” gak ? Baik lupakan, saya tahu, jangankan baca punya aja gak ! Hehehe, becanda. Disana ada satu pernyataan tentang rahasia terbesar Wanita. Begini kalimatnya: “Wanita memang dapat menyembunyikan perasaan mereka hingga 40 tahun, namun mereka tak dapat menyembunyikan perasaan cemburunya walau hanya 5 DETIK.”
Ali bin Abi Thalib, semoga Allah merahmatinya, benar akan kalimat di atas. Wah, ini kayaknya bakal dijadiin senjata buat para cowok. Tapi saran saya, jangan ! Kamu gak boleh permainin perasaan Wanita, sekalipun dia udah jadi Istrimu !
               
          Dulu waktu zaman jahilliyah, saya pernah nanya sama pacar saya. “Dek, wanita tuh banyak bo’ongnya yah?” Dia jawab, “Nggak kak, mereka gak suka bo’ong tapi lebih tepatnya mereka mengalihkan kejujuran mereka. Atau lebih tepatnya mereka itu “munafik” lah kira-kira.” Waduh padahal sama aja.  Kemudian ,mendengar jawaban ini, saya langsung terbelalak. Kenapa gak? Munafik itu kan hipokrit, atau contohnya begini: Lisan mengatakan “Tidak”, namun dalam hatinya mengatakan “Ya”. Wah, apa iya begitu ? Sejujurnya saya gak tahu, karena saya bukan Wanita. Dan satu hal lagi, yang bilang cewek itu munafik bukan saya lho ya, tapi mantan saya. Kalo mau marah sama dia aja. Wkwkwk !
Contoh, masalah perasaan nih ya, kalo seorang wanita itu mengatakan tidak suka pada sesuatu bisa jadi dalam hatinya dengan lantang berteriak “saya sukaaaaaa ituuu!” Dan kalo seandainya liat cowoknya jalan sama cewek lain dan ditanya, “Kamu cemburu gak?” Jawabannya, “Gak tuh biasa aja !” Padahal dalam hatinya, “Dasar cowok sia**n  !! Kamu jahaaatt!!”
                 

          Satu hal lagi, katanya hati wanita itu paling sensitive (sekedar informasi, sebenarnya bukan hati tapi jantung. Yang nanti akan kita bahas dalam tulisan selanjutnya) mereka ternyata dapat merasakan aura orang disekitarnya dengan sangat cepat dan kuat lebih daripada laki-laki. Mereka dapat merasakan tiap kebohongan yang dilontarkan pada mereka. Namun anehnya mereka masih tetap saja tersenyum, bukan karena mereka suka, namun katanya jauh didalam hati mereka berharap. Berharap pada seseorang yang membohonginya itu dapat berubah, yah…. Terlanjur sayang.
                
            Kemudian mereka lebih menyukai cara penyampaian dibanding tujuan penyampaian. Misal kalo ada cewek gendut, mereka lebih suka dibilang imut.
Mereka gak suka dibilang cerewet tapi lebih suka dibilang supel.
Mereka gak suka dibilang sok tahu, tapi lebih suka dibilang intelek.
Mereka gak suka dibilang aneh, tapi lebih suka dibilang penuh misteri.
PADAHAL SAMA AJA ! #Gubrak !!!

                 

      Huft, ngomongin mereka gak bakal ada habisnya. Tapi kalo mau tahu lebih lanjut silahkan nanya langsung sama mereka. Tulisan ini hanya inspirasi dan pengingat buat kita bahwa Wanita itu mulia dan memang harus dimuliakan.
Mereka tak sepantasnya dihinakan dalam bentuk apapun, tentu itu bukan cara ISLAM.
 


Oya, bagi yang udah nikah semoga manfaat. :)
Doakan kami supaya bisa cepet nyusul… Hehehe !

                Maha Suci Allah yang telah menciptakan kalian sebagai pendamping hidup Kami.









Semoga Manfaat.
Find me, @Iman_rk

Aku Memilih-Mu :') #II

“Wah Di, kamu udah liat Fany gak sekarang ?” Kata Dio sembari menghampiri Ardi yang sedang berdiri melihat semua teman-teman satu sekolahnya yang hadir pada malam itu.
“Kenapa emang ? Udaaaah, brenti nyinggung dia ah,.”  Ardi berkilah kesal.
“Wahh, udah betul-betul kamu lupain yah bro?” Dio mencoba meyakinkan sekali lagi bahwa Ardi harus melihat Fany malam ini.
“Ga juga sih, tapi udahlah. Ini bukan zamannya lagi, aku sama dia sepakat gak bakal ngusik satu sam lain. Toh jalanku sama dia udah beda jauh… Langit dan Bumi !” Ardi mengeraskan suara agar Dio mau berhenti menyinggung lagi soal Fany. Apalagi dimalam ini, malam ulang tahunnya yang ke 16.


Saat itu ramai dan cukup meriah untuk sebuah pesta ulang tahun anak SMA. Lebih ramai lagi karena ada beberapa guru yang Ardi undang secara khusus dan tak lupa wali kelasnya. Meski tak terlalu berharap namun Ardi ingin melihat Fany malam ini, setidaknya sekali.

“Aku gak berharap ngomong sama dia, yaahh cuman pengen liat dia hadir malam ini,” Ardi membatin sambil memata-matai satu persatu teman kelasnya.

Kombinasi perasaan yang tak mengenakkan ketika seorang remaja laki-laki merasakan dua hal yang berlawanan, pertama ketika ia merindukan seseorang yang pernah singgah dihatinya dan kedua ketika ia berusaha sekuat tenaga melupakannya. Malam ini Ardi benar-benar merasakannya !
               
 “Fan, kedalam ayok. Jangan berdiri disini ih,” Vhya menarik-narik tangan Fany agar segera memasuki taman rumah Ardi.
                “Ahhhh, ndak usah. Ga apa-apa aku lebih mood disini Vhy.Serius, lagian kalo aku mau, aku masuk sendiri kok,” Fany  menahan kakinya sebatas gerbang rumah.
                “Hmm, katanya mau ngucapin selamat buat Ardi ?” Vhya mengejek
                “Hah? Ndak kok, udah tadi aku SMS dia,.. Serius nih Vhy, masuk aja aku bentar lagi nyusul !” Fany memaksa.
                “Yo wes, jangan kemana-mana Fan, aku ambilin minum,” Vhya melangkah cepat dan menerobos masuk di tengah-tengah kerumunan anak-anak yang lain.


Vhya teman sebangku Fany. Sebetulnya, Fany dan Vhya diundang spesial sama Ardi gak tahu alasannya apa tapi bisa langsung ditebak sih kalo Ardi bener-bener berharap supaya Fany datang. Wah, dasar.
Fany masih saja berdiri disana, sesekali menatap Handphone sekedar menghilangkan rasa jenuh meskipun gak ada SMS atau telpon disana.
Terus terang, dengan jilbab orangenya, Fany mungkin yang paling cantik diantara semuanya. Yah, lumayan berbeda lah dengan beberapa bula lalu saat ia belum putus dengan Ardi. Bagaikan Mutiara ditengah kumpulan Emas, ia menjelma sebagai Wanita yang pantang ‘tuk didekati oleh sembarang lelaki. Mugkin kalaupun ia masuk kedalam taman, hanya akan di datangi Ardi kemudian hal ini akan menjadi sesuatu yang tak ia inginkan.
Suasana malam itu di iringi lagu lagu Ungu-Tercipta Untukku, semua anak berbicara dan membahas seputar sekolah mereka, pacar, lagi PDKT sama siapa, dan banyak hal. Sangat ramai, juga di iringi dengan tawa dan candaan.
Saat Vhya menerobos dan mengambil satu dari tumpukkan gelas yang disusun rapi di atas meja, Ardi memanggilnya,
               
 “Assalamualaikum, Vhy…” Ardi melempar senyum pada sahabat baik Fany itu.
 “ Waalaikumsalam, ciee… Met ultah ya Di. Wah, keren banget kamu malam ini, tumben. Hehehe!” Vhya terkekeuh dengan sedikit meengejek.
“ Yee, udah dari sononya gue keren kok  hehe, oya, ehm… Datang sama siapa? Fany bukan?” Ardi langsung pada intinya meskipun ia tahu Vhya gak mungkin datang sendiri tanpa Fany. Jangankan pesta ulang tahun, ke WC aja bareng.
“ Owhh, uhuuii, nanyain Sang Putri ni yee, eh sorrry, nanyain Sang Mantan Putri ni yee… Hahaha!” Vhya memicingkan matanya sambil tertawa.
  “ Waduh, biasa aja lah Vhy. Dia dimana kok gak diajak masuk sih?!"
“ Tuh nanya sama dia sendiri, lagi menyendiri khas lagu dadali tuh depan…” Vhya menunjuk dengan wajahnya dimana tepatnya Fany berdiri.
 “ Oke, thanks. Aku samperin yah,”
 
Tanpa pikir panjang Ardi mengambil langkah cepat menghampiri Fany, dengan raut wajah yang bercampur senang dan deg-degan. Padahal tadi dia marahin Dio agar tak menyinggun soal Fany lagi, eh malah di datengin. Kebayang tuh gimana anehnya?!
 

“ Assalamualaikum Ibu PKK…” Panggil Ardi saat Fany sedang memainkan Handphonennya.
“Eh, iya ! Waalaikumsalam,..” Fany mengangkat wajahnya dan belum memastikan siapa orang yang menegurnya.
  “ Wahhh, ternyata kamu. Kamu kok manggilnya Ibu PKK sih,” Fany jengkel dan cemberut dengan wajah paling manisnya.
“ Hehehe,sorry Fan. Oya, kok gak kedalam? Hmm, lagi nungguin seseorang yah? Hehehe,” ejek Ardi.
  “ Astagfirullah, ndak Di, lagi nungguin Vhya bawain air minum katanya mau cepetan balik tapi ihh udah 5 menit dia ke dalam tapi belum muncul juga,” Fany mengomel.

Ternyata benar, malam ini bukan khayalan maupun dongeng yang disampaikan oleh Dio bahwa Fany benar-benar cantik. Hijabnya yang terulur membuat ia berbeda dengan teman-teman satu sekolahnya, meski ada  beberappa teman dari Rohis yang hadir namun efek yang mereka rasakan dari ulang tahun ini berbeda dengan apa yang Fany rasakan, pasalnya yang ultah sekarang adalah mantannya.
  “Ya udah, masuk aja yuukk… Atau kamu malu jalan sendiri? Sini aku anter” Kebiasaan lama Ardi muncul kembali ketika mengajak Fany berjalan, padahal ia tak tahu berbicara dengan fany yang mana. Lain dulu lain sekarang.
“ Udah Di, makasih aku bisa sendiri. Sok, jalan duluan sana… “ Skak Fany tegas.
“ Oke buu hahaha!” ardi mengejek lagi.

Sesampainya Fany didalam ada beberapa yang berusaha mencuri pandang padanya, yah wajarlah soalnya Fany udah sering jadi incaran kakak kelasnya juga. Terutama teman-teman dari tim Basketnya Ardi. Mereka dengan senang berbicara mengenai Fany, meskipun yang mereka bicarakan adalah semata-mata mendapat respon yang bagus padahal gak sama sekali. Kasian juga.

Fany harus defensive apapun yang terjadi. Bukan karena ia tak ingin ada cowok yang menggodanya atau ada yang meliriknya, namun itu untuk kebaikan mereka sendiri. Ia paham bahwa kalo ada cowok yang udah mulai flirting sama dia itu justru menodai hati mereka sendiri dan ia tak mau dijadikan target empuk oleh kakak kelas atau Ardi, lagi.
  “Mau makan apa Fan?” Tawar Ardi lembut.
“ Ndak usah, aku ndak lapar tadi udah sempat makan beberapa roti dari rumah” Fany membalasnya lembut.
  “ Gak asik nih, ayook cobain nih, “ Ardia mengambil sebuah Muffin isi blueberry dan menyodorkannya pada Fany.
  “ Udah Di makasih, aku udah kenyang serius,”
  “ Hehehe, yaudahlah, “
  “ Oya, mama sama papamu mana Di?” Potong Fany.
“ Owh, beliau udah keluar dari tadi sore. Yah kayaknya mereka paham kalo aku bakal ngundang rame temen-temen,”
“ Aku pingin ketemu beliau, pengen silaturahim,”
  “ Kan ada anaknya, hehehehe!” Ardi lagi-lagi berusaha membuat Fany tersenyum seperti yang sering ia lakukan dulu.
  “ , . . .” Fany hanya diam dan biasa.
   “ Ups, sorry Fan. Aku bahkan gak sadar dan ga nyangka kamu udah berubah kayak gini. Jalan yang kamu pilih bahkan gak pernah aku duga, yah apalagi sampai kamu mendalami Agama kayak gini. Maaf yah,”
  “ Iya Di, aku paham maksudmu. Malahan aku yang sering berharap bahwa kamu yang berubah duluan dan membimbing aku nantinya. Aku berharap kamu lebih tegas dan dewasa. Tapi Allah berkehendak lain, Dia memilih hatiku untuk  Ia dekati,”
“Hehehe, aku salut sama kamu Fan. Dulunya aku yang sering nasihatin kamu eh sekarang… Hehehe, segan aku-nya. Beruntung banget cowok yang dampingin kamu nantinya,” Ardi menekankan kalimat itu seolah-olah ada rasa cemburu dihatinya.
“ Hmm, Aamiin. Aku gak bisa ngomong lama dan banyak sama kamu. Tapi aku pingin kamu benar-benar paham kalo semua ini gak mesti kamu jalani dengan pacaran dan have fun. Aku tahu kamu hebat, keren, cakep, dan cewek mana sih yang bisa mendam perasaannya kalo kamu yang godain ? Begitupun aku, tapi kalo aku suka sama kamu hanya karena fisik, berarti aku suka sama kamu bukan karena Allah. Mungkin kamu gak ngerti apa yang aku bicarakan tentang cinta karena Allah tapi aku yakin kamu bakal caritahu apa maksudnya,” Fany menjelaskan panjang lebar pada sahabat sekaligus mantan kekasihnya itu.
“ Makasih Fan. Terus terang, kamu juga cantik kok Fan. Dulu maupun sekarang gak ada beda, tapi doakan juga sekarang aku lagi berusaha berubah dan mulai nyadar akan semuanya,”
“Hehehe, kamu dekati Allah dengan berjalan maka Allah akan mendekatimu dengan berlari, gitu kata Rasul,” Nasihat bijak andalan Fany mulai beraksi.
“Iya Bu Ustadzah, hehehe!”

 

Kedua anak manusia itu terus bebicara dan sambil tersenyum kecil hingga mereka lupa. Saat itu tiba-tiba Vhya datang mengahmpiri…
 

“ Disini ternyata, aku kira kalian masih didepan,” Oceh Vhya yang baru saja tersesat mencari Fany dan Ardi.
“ Hehehe, sorry Vhy. Aku yang ngajak temanmu kedalam,”
“ Hehe, iya sayang maaf yah. Oya, air minumnya jadi kamu bawain?”
“ He’em, nih aku bawain. Untung gak tumpah, soalnya tadi aku sempat kesenggol sama teman-teman” Vhya jengkel.
“ Wah, beruntung banget sih Fany punya teman kayak kamu Vhy,”  kata Ardi menghibur Vhya.
“ Whahaha, lebay banget sih kamu Di,” Potong Fany
  “ Ish, itu muji atau apa? Hemm…” Vhya menyengir.


Semakin malam dan acara ulang tahun Ardi yang ke 16 telah usai. Meskipun tak ada Cinderella disamping Ardi yang biasa ia suapi dengan sepotong Kue, Ardi tetap merasa bahagia. Cinderellanya kini telah berubah menjadi calon Bidadarinya di Surga Allah nanti.
“ Menurutku Fany cantik Di, menurutmu ?” Tanya Dio yang tiba-tiba berdiri disamping Ardi dan menatap teman-temannya menuju gerbang depan dan pulang.
Sama., gue kalo ngeliat dia malem ini seneng banget... Dia cantik banget sama jilbab orangenya...“




 

© 2013 Be a Ghazi. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top