“Brother, siapa Tuhan sebenarnya?” Aku bertanya dengan rasa yang sangat ingin tahu ketika itu.
“ Allah, ada apa ? Kok kamu nanya begituan?” Sambar sahabatku sekaligus dengan rasa penasaran yang mengerutkan dahinya.
“ Beberapa hari yang lalu, aku nonton Film: Vertical Limits, disana ada dialog yang sekarang aku sedang mencari kebenarannya. Aku tak takut dengan pertanyaan ini, aku hanya penasaran dan butuh kepastian brother.” Kataku sambil menundukkan kepalaku.
“ Gini aja, yang buat kamu penasaran sama dialog itu apa? Mungkin aku bisa sedikit ngasi penjelasan.” Sahabatku berusaha berpikir sebisanya.
“ Dalam akidah kita, Allah adalah satu-satunya Tuhan dan memang gak ada Tuhan lain selain Dia. Namun yang di peracaya oleh saudara kita dari Nashrani adalah ketika para pengikut Kristen tidak mempercayai Paus, mereka akan masuk neraka ! Sama, ketika sadudara kita yang beragama Hindu, bagi mereka yang tak mempercayai Dewa-dewi akan masuk Neraka ! Dari Budddha pun begitu, semua Agama yang ada dibumi, termasuk kita yang tak mempercayai Allah akan masuk Neraka !? Jadi, apa mungkin kita semua akan masuk neraka ketika kita tidak mempercayai satu sama lain ?!” Aku bercerita dengan nada dan penekanan serius, dan berharap sahabatku mampu membaca emosi dilemmaku saat itu.
“Hm…Hmm…”
“Jangn hmm..hmm doang gitu dong ! Ayo bantu aku jawab, “ Teriakku kesal.
Temanku ini memang memiliki akidah yang lumayan kuat dibanding kami semua yang ada di kelas. Kemudian dia lebih sopan, tak banyak berbicara dan sangat mencintai Islam. Maka, untuk memecahkan masalah ini, aku belum berani menanyakannya pada guru apalagi orangtua. Dan kebetulan dia anggota PII (Pelajar Islam Indonesia)“ Bro, yang perlu kita tahu adalah pencipta satu-satunya dan yang menciptakan semua alam semesta ini hanya Allah. Disamping itu adalah hasil dari ciptaanNya, dan yang lain tentu pasti bukan Tuhan.” Tegas dan logis. Namun ini belum memuaskanku karena penjelasannya belum menggunakan dalil yang kuat dan perbandingan yang cerdas.“ Owh, gitu… Tapi bukan itu konteks pertanyaanku bro. Jelaskan saja siapa Tuhan sebenarnya? Aku gak mau masuk neraka !” Kataku yang waktu itu hanya memikirkan Neraka aja (hehehe).“Ya udah, gini aja. Saya ajak kamu ikut kegiatan di luar kota. Disana nanti kamu bakal ketemu sama ustadz-ustadz yang ilmunya lebih tinggi dari pada saya. Gimana?”“Oke, boleh-boleh.” Ku iyakan segera, daripada harus penasaran sampe kebawa mati. Beberapa setelah hari itu aku masih mengalami dilema yang kuat. Namun karena terbatasi oleh umurku yang masih 14 Tahun, aku takut bertanya pada orang-orang dewasa. Aku diamkan dan mengajak beberapa teman di sekolah dan teman-teman dari PII (saat itu belum ada ROHIS di daerahku) untuk berdiskusi masalah ini. Namun sama saja, aku di ajak untuk mengikuti kegiatan mereka diluar kota.
“Wah, kalo gini harus minta izin sama orangtua nih” Gumamku dalam hati.
Beberapa minggu (atau mungkin bulan soalnya lupa. Itu kejadian waktu SMA kelas 2.) kemudian kegiatan itu diadakan. Aku menginap di kota itu, dan hanya memakan waktu dua hari.
Tiba ketika pemberian materi, aku dan teman-teman yang lain menyimak dengan seksama dan berusaha paham. Dan tibalah sesi tanya jawab, ini dia yang aku tunggu. Aku paham betul bahwa materi malam itu berbeda dengan apa yang akan aku tanyakan saat ini. Tapi, kalau tidak sekarang kapan lagi?! Ini kesempatan bagus.
“Ada yang ingin bertanya?” Tanya moderator.
Ada 2 anak yang mengangkat tangan. Aku salah satunya.
“Silahkan kamu dulu…”
Moderator menunjukku
Tentu pertanyaan yang aku lontarkan sekarang hampir sama dengan yang aku tanyakan pada sahabatku dan teman-teman yang ada disekolah. Namun udah sedikit aku edit dan aku rubah lebih kritis dan padat makna tentunya.
Setelah aku selesai bertanya, ku perhatikan wajah di sekelilingku. Semua menatapku dengan kagum, ada pula yang sampai mingkem (awas kemasukkan nyamuk woy :D ) dan ada yang mengernyitkan dahi. Entah apapun yang mereka rasakan, yang pasti mereka juga sepakat dengan pertanyaanku itu. Bahkan satu ruanganpun mengiyakan, bahwa memang inilah pertanyaan yang “seharusnya” bagi anak remaja se-usiaku.
Pemateri itu menghela napas panjang.
“ Pertanyaan yang luar biasa. Ini pertanyaan yang tak bisa dijawab oleh sembarang orang.” Pemateri itu berkomentar.
Wah, dadaku seperti ada pacuan kuda didalamnya. Riuh gemuruh saking deg-degannya. Dan aku lumayan senang karena di puji begitu.
“ Bismillah, saya akan menjawab sebisanya. Mudah-mudahan bermanfaat.” Pemateri mengguman.
“ Jika kita berbicara masalah alam semesta, tentu semua hal ini tak terjadi secar kebetulan. Tentu pasti ada peran Sang Pencipta. Coba kamu bayangkan matahari. Matahari itu gak mungkin tercipta dengan sendirinya, bulan juga begitu. Mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar, ini semua pasti di ciptakan ! Dan kesimpulannya, ini semua tak mungkin di ciptakan oleh mahluk, hanya Allah yang membuat dan yang dapat mengkreasi sesempurna ini !”
Semua terdiam…
“ Apalagi diciptakan oleh dewa, buddha dan yesus. Mereka semua mahluk, dan gambaran budaya lihat saja bentuk fisik mereka. Mereka bisa dilihat dan di raba lewat gambar dan patung. Itu bukan Tuhan ! “
“Subhanallah… Hebat. ” Aku berbisik dalam hati.
“Jelas dek ?” Tanya moderator tiba-tiba.
“Ah, iya. Jelas-jelas… “ Aku tersenyum simpul.
Kelas bubar.
Kami semua yang ada dalam ruangan itu semua keluar dan kembali ke kamar masing-masing.
“Terjawab sudah… PERTANYAAN PERTAMAKU !!” Bisikku saat mengambil selimut dan mulai memejamkan mata.
Akupun tertidur.
Semoga manfaat.
For more, find me @Iman_rk
0 comments:
Post a Comment