Sunday, November 3, 2013

From Titanic we learn #III : Bad Time story

11/03/2013 12:36:00 PM





Beberapa waktu lalu saya telah bertekad ingin menulis tentang lanjutan tulisan "From Titanic We Learn part II" yang secara khusus membahas tentang wanita, dan Alhamdulillah sekarang tekad itu tersampaikan. :) 

Sekarang kita sambung lagi pembahasannya.          

Jelas sekali dalam Islam bahwa pengukir peradaban tidaklah legkap tanpa hadirnya seorang pemuda yang memiliki mental penakluk, bagaimana kemudian pemuda yang terus menerus menempa diri mereka agar memiliki mental ksatria, sebagaimana Nabinya dan para pahlawan dalam Islam. Itulah mental pertama yang harus mereka tanamkan dalam diri mereka masing-masing.



Lalu pertanyaannya, bagaimana kemudian meng-edukasi anak-anak ini agar tumbuh seperti itu ?

Pemuda yang luar biasa tentu saja tidak boleh dipisahkan dari peran Ibunya, kenapa? Karena dalam suatu pepatah mengatkan bahwa “Ibu memberikan pelajaran sementara ayah memberikan teladan.” Kenapa harus ibu ? Sederhana, ketika anak-anak hendak ingin tidur, siapa yang menemaninya sampai ia terlelap? Siapa yang akan membacakan ia cerita tatkala ia ingin mendengarkan cerita ? siapa yang memberikan pelukan hangat ketika ia merasa resah dalam lelahnya bermain ? Ibunya… :)

Maka, sang Ibu ini ha-ruslah memilih-milih referensi heroic yang bisa ia ceritakan pada anak-anaknya menjelang ia tertidur agar isi dari cerita itu dapat ia praktekkan dalam kehidupannya.

Dalam penelitian di inggris, ada sebuah kelas yang berisi anak-anak yang berusia kira-kira 4-6 tahun. Kemudian para murid itu di bagi menjadi dua kelompok dan dibacakanlah cerita yang sama, yaitu tentang Seorang Ksatria yang Menyelamatkan sang Putri. Kisah ini seperti yang kita duga dalam berbagai kasus penyelamatan, yaitu dimana sang Putri dijaga oleh Naga yang mengerikan yang dapat menyemburkan Api ! Singkat cerita, cerita ini sedikit di rubah versinya ketika disampaikan kepada anak-anak tadi, kelompok yang A dibacakan kisah perjuangan yang hingga sang Ksatria mengalami cedera berat, seperti patah tangan, wajahnya tergores dan perutya terbakar, namun ia dapat menyelamatkan sang Putri dan, akhirnya membunuh Naga tersebut. Kelompok B, di kisahkan Ksatria ketika menghadapi Naga dia malah kabur lari tunggang langgang, ketakutan..


Hasilnya ?

Setelah 20 tahun kemudian, ada perbedaan yang sangat signifikan dari kedua kelompok yang dibacakan kisah tadi. Kelompok A hidup dengan keberanian dan penuh tantangan namun mereka secara sigap menjalani hidup, mereka memiliki daya juang layaknya sang Ksatria yang mereka dengar 20 tahun lalu. Kelompok B hidup dengan penuh penyesalan dan terus-menerus mengeluh, dan mudah menyerah, istilah anak jaman sekarang… 4L4y… :D

Inilah yang namanya Bad Time Story (Cerita Pengantar Tidur), dan Bad Time Story hanya akan di dengar oleh anak-anak bila sang Ibu yang menceritakannya :) Karena ada keterlibatan emosi disana. Maka mulai dari sekarang #DearShalihat yang sudah mejadi Ibu dan para calon ibu yang membaca tulisan ini, segera penuhi kepala dengan cerita-cerita pahlawan dalam Islam, terutama Muhammad SAW. Muhammad Al Fatih, Shalahuddin Al Ayyubi, Thariq Bin Ziyad, dan lain-lain, agar mental pemuda dan generasi sebelumnya dapat tersalurkan dalam pikiran anak-anak kita sehingga mereka dapat beramal, berbuat, bertindak seperti para Pahlawan yang mereka dengar dari Umminya tercinta… 

Siapalagi kalo bukan Anda ?  :)

Semoga tulisan ini bermanfaat | remember  “Bad Time Story” :)

Find me on twitter @Iman_rk for more :D


Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 comments:

Post a Comment

 

© 2013 Be a Ghazi. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top