Selama hidup di jogja, setidaknya saya telah bertemu dengan banyak
sekali orang yang luar biasa, yang menurut saya mereka ini adalah
orang-orang dengan semangat membara dalam dirinya yang bahkan jau~h
melebih saya. Kemudian muncul pertanyaan saya, “kenapa mereka bisa
seperti ini dan apa rahasianya ?” akhirnya pertanyaan tadi saya jawab
sendiri, ternyata setidaknya orang-orang tadi memiliki “satu perpustakaan pribadi.”
Perpustakaan inilah yang kemudian menjadikan mereka pribadi yang luar biasa. Secara pribadi, sejak SMP sayapun telah memiliki perpustakaan kecil-kecilan dirumah meskipun bukunya bukan buku pelajaran melainkan komik. Tapi itu tidak mengapa, itulah yang justru menjadi batu loncatan bagi kita untuk membaca buku-buku yang lain. Sekedar romantisme ndeso, entah kenapa menginjak kelas 3 SMA minat baca saya meingkat pesat, dari membacakomik beralih ke Ensiklopedia karangan Oxford University yang saya pinjam dari perpustakaan daerah, Ensiklopedia ini lumayan tebal dan untuk menghabiskannya saya membutuhkan waktu kurang lebih 5 hari. Kok lama? Wajarlah, kan masih SMA :D (ngeles MODE:ON). Dan setidaknya dari tebalnya buku-buku karangan Oxford ini, 1/3nya saya ingat ! Karena saya paham ini akan menjadi investasi saya ketika kuliah nanti.
Balik ke pembahasan. Sebenarnya tidak butuh motivasi dari buku-buku lain untuk meningkatkan minat baca, jauh sebelum itu, Allah swt telah memerintah kita agar membaca pada ayat pertama yang turun, Iqra’:Bacalah ! Agar dengan itu kita mengenal penciptaanNya yang terhampar di bumi dan megenal siapa Tuhan kita sebenarnya. Dan harusnya ayat ini menjadikan kita, sebagai kaum Muslimin termotivasi untuk membaca dan meneyelesaikan 5 buku perbulan atau 1 buku perbulan, kalo masih gak sanggup 1 jam sehari. Pastikan kita membaca buku.
Sekedar menyampaikan fakta, tidak semua orang khususnya muslim yang benar-benar sadar pentingnya aktivitas membaca ini. Dan seringkali mengesampingkan aktivitas ini. Data BPS (2006) memberikan kita informasi bahwa orang Indonesia lebih suka menonton TV (85,9%) dan atau mendengarkan radio (40,3%) ketimbang membaca koran (23,5%). Berdasarkan hasil survei Unesco, minat baca masyarakat Indonesia paling rendah di Asean. Sementara, menurut survei yang dilakukan terhadap 39 negara di dunia, Indonesia menempati posisi ke-38. Belum lagi fakta bahwa surat kabar di i Indonesia angkanya 1:45; artinya setiap 45 orang mengonsumsi satu surat kabar. Di Filipina angkanya 1:30 dan di Sri Lanka angkanya 1:38. Bahkan meminjam buku di perpustakaan pun hanya dilakukan oleh 10-20% rakyat Indonesia.
Pahit memang, menyaksikan Indonesia yang
sebagian besar adalah muslim, tetapi ternyata masih sangat jauh minat
bacanya, padahal al-Qur’an telah memberikan indikasi yang sangat jelas
bahwa Allah memberikan pengetahuan kepada manusia melalui perantaraan
kalam.
Memang, membaca tidak menjadikan seseorang menjadi besar, namun semua orang besar pasti membaca buku. Tidaklah heran, mereka memiliki perpustakaan pribadi dalam rumahnya. Dan walhasil, sekarangpun saya masih memiliki perpustakaan kecil-kecilan dalam kamar kos. Meskipun tidak semua buku saya selesaikan namun setidaknya dengan memilik buku, saya memiliki minat yang tinggi untuk membaca dan membaca. Sederhananya, punya buku banyak aja kita masih enggan membaca apalagi yang gak ?
Pada tahun 830, Khalifah Harun
ar-Rasyid mendirikan Baitul Hikmah, perpustakaan Baghdad yang berisi
lebih dari 1.000.000 literatur. Ja’far bin Muhammad (940 M) mendirikan
perpustakaan di Mosul yang sering di kunjungi para ulama baik untuk
membaca atau menyalin. Pengunjung perpustakaan mendapat segala alat yang
diperlukan (pena, tinta, kertas dll) secara gratis. Bahkan Seperti yang
dikatakan oleh Al Hakim Al Mustansir bahwa tentara Mongol menghancurkan
Baghdad, jutaan buku dibuang ke sungai Tigris yang membentuk semacam “
jembatan mengapung ”. Inilah perhatian Islam terhadap perpustakaan dan
buku.
Luar biasa bukan ?
Dan satu hal lagi, semua para penakluk dan polymath dalam Islam adalah maniak baca :)
Maka, mulai dari sekarang mari berlomba, membaca minimal 30 menit - 60 menit setiap hari, rasakan perbedaannya dalam waktu satu bulan.
Follow me on twitter @Iman_rk for more :D
http://wahyu-spsi.blogspot.com/
ReplyDelete