Pernah merasa dihina ketika mulai serius mendakwahkan
Islam, atau, pernah merasa dikucilkan ketika mulai mengamalkan Islam ?
Bagi pendakwah Islam, 98%nya pernah merasakan hal disebutkan diatas.
Dengan kata lain, anda tidak sendiri. Secara pribadi, sayapun sering
mendapat cibiran, hinaan, dikucilkan, bahkan dijauhi oleh kerabat karib
yang dulu notabenenya kami ‘bareng’ ketika jahilliyah.
Tidak hanya itu, konseskuensi karena memperjuangkan Islam dirasakan pula oleh saya yang hidup dalam keluarga yang bukan keturunan ‘ustadz’. Pernah dulu, ketika SMA, baru satu hari mengikuti kegiatan Islam, ayah saya hampir ingin mengusir saya, dan para tetangga mencurigai saya sebagai teroris. Alamak, sorry, ini bukan curcol, tapi kenyataan. (Nah lho, apa bedanya? :D)
Seringkali dalam kisah para pengemban dakwah Islam, apalagi para pemula, merasakan hal ini. Sehingga banyak di antara mereka yang memilih untuk mundur karena takut akan ancaman dan tekanan dari dalam keluarga maupun lingkungan tempat ia bergaul. Saya katakan, “sayang sekali, sungguh sangat disayangkan”. Kenapa ? Sebab, beginilah harusnya jalan Cinta Para Pejuang. Menjadikan tekanan dan hinaan bahkan siksaan fisik sebagai jalan hidup mereka. Mereka sadar bahwa jalan ini tidaklah mudah, akan banyak rintangan dan tantangan dari manusia yang sinis akan Islam. Maka segala cara dan upaya mereka kerahkan untuk menghentikan langkah mulia para pengemban dakwah.
Namun, bagi yang meyakini bahwa jalan ini adalah jalan para Nabi, dan juga jalannya Rasulullah saw dan para sahabat yang menyertainya, ia merasa bahwa dunia ini tiada berarti ! Allah telah menjaminnya dengan menggantikan semua lelahnya ketika di dunia dengan surga !
Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang dijalan Allah sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah didalam Taurat, Injil dan Alquran…”
[At-Taubah (9): 111]
Yang meyakini bahwa ini adalah “Jual-Beli dengan Rabbnya” maka ia anggap semua cacian, sindiran, hinaan, dan perkataan manusia sebagai Pujian Malaikat !
Sebab ia meyakini dengan pasti “apaguna perkataan manusia ?!”
Your Brother, @Iman_rk
0 comments:
Post a Comment