Semburat
matahari jingga sore itu masih membawakan aura panas bagi tubuh yang
terlelahkan oleh sibuknya dunia. Mencari dan menemukan masjid barangkali akan
menjadikan pikiran ini tenang dan lelahpun akan terangkat dari tubuh ini. Sore
itu, adalah saat ketika shalat ashar telah selesai dilaksanakan, namun saya
sendiri terpaksa harus melewati shalat tepat waktu akibat masih berada di atas
sang Roda Dua. Namun betapa bahagianya tatkala berjumpa dan mengambil rehat
sejenak di dalam masjid sekaligus melaksanakan kewajiban itu, di tambah
sejuknya bulir-bulir air wudhu seolah menambah sensasi keimanan yang tadinya
sempat mengering sepanjang perjalanan.
Juga,
ada inspirasi tersendiri ketika masjid yang kita jadikan untuk shalat itu
ternyata berisi para pejuang dan pengemban dakwah juga. Seolah diri ini merasa
belum pantas menjadi panutan dan sosok yang baik bagi yang lain. Dan memang
demikianlah, cukuplah Rasul saw sebaik-baik uswah (teladan) dalam hidup. Adapun
para pengikutnya, barangkali tak lebih dari debu yang menempel pada sepatu
beliau saw. Merasa malu pula, bila dalam beberapa kesempatan menginspirasi, ada
yang tak segan memanggil “Ustadz”, ya Allah… Menjelaskan pada mereka akan
terasa sulit, namun begitulah ~ kita tetap tak bisa lari dari fakta bahwa
tindakan kita membentuk persepsi orang lain.
Selepas
shalat ashar, saya teringat bahwa saya memunggungi ransel. Ah, iya! Barangkali
ada Al-qurannya.
Namun,
ternyata saya lupa bahwa Alquran saya simpan
di ransel yang satunya. Saya memang memiliki 2 ransel, satu untuk kuliah
dan satu untuk kegiatan bebas selain kuliah. Ada rasa malu dalam diri,
kenapa untuk urusan yang satu itu saya
bisa dengan mudah melupakannya ?! Sementara handphone dan dompet selalu saya
tenteng dan bahkan saya khawatirkan kehilangannya?! Istigfar…
Secara
pribadi, seberat apapun ransel ini, akan saya pastikan ia berat juga karena
Alquran agar dimanapun saya pergi selalu membaca dan merenungi ayat Allah yang
mulia. Namun kali ini berbeda, tiada lagi obat di kala lelah. Harapannya, akan
sangat indah bila sore yang indah itu – meskipun beberapa menit – saya lewati
berdua dengan Alquran. Obat penenang dan penentram bagi jiwa.
Entah
sugesti atau bukan, namun saya mendapat fakta yang tak terbantahkan bahwa hanya
dengan mengadukan lisan dengan ayat Alquran, semua pikiran dan perasaan seperti
tiada beban. Subhanallah…
Pernah merasakan ? Bila belum, pastikanlah Alquran selalu
anda masukkan dalam tas, ransel atau apapun. :)
Sekedar
curcol, semoga manfaat @Iman_rk
0 comments:
Post a Comment