"Demi Masa. Ssesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh serta saling menasihati untuk mengerjakan kebenaran dan menasihati untuk kesabaran"
(QS. al-Ashr [103:1-3]
Sedikit yang memahami tentang hakikat waktu dalam hidup. Ada
yang menghabiskannya untuk maksiat dan ada yang menggunakannya untuk taat,
keduanya sama-sama di gunakan untuk meng-hamba pada Rabb, Allah swt.
Dengan singkatnya dan padatnya jadwal dalam hidup kita,
seolah kita sedang berkata “Ah, sorry saya ga punya cukup waktu untuk
berdakwah!” atau “Saya belum sempet menyelesaikan tugas. Nanti saja ya?” dan
yang lebih parah lagi adalah “Emang itu (baca:dakwah) doang yang di urusin?
Masih banyak yang lain juga kali!” dan pernyataan yang semacamnya yang membuat
kita sering mengelus dada karenanya.
Namun kenapa dalam hal yang sama dan orang yang memiliki
waktu yang sama banyaknya, mampu melakukan hal yang luar biasa sekaligus?
Mungkin jawabannya akan kita bahas dalam tulisan selanjutnya.
Yang sekarang yang ingin saya sampaikan adalah – semoga
berkenan – tentang sempitnya waktu kita. Dalam kehidupan yang serba kompetitif
ini, kita betul-betul di tuntut untuk menjadi yang terbaik entah itu dalam dunia
kerja, kampus, atau sekolah, yang sampai menimbulkan pertanyaan kita, “Kalau
urusan begini (dunia) saja kita di tuntut untuk menjadi yang terbaik, lalu
kapan di hadapan Allah kita akan menjadi baik?” nah, sudah barang tentu ini
menjadi persoalan bersama bagi kita agar dapat kita pikirkan sejenak.
Dalam waktu 24 jam ini, ternyata kita dapat bekerja 2x lipat
tepat seperti yang kita mau. Bagaimana ? Memilih jalan untuk berdakwah! Dalam
dakwah, kita bisa mendapat 2 hal sekaligus, hasil dunia dan pahala akhirat,
tentunya dengan pemahaman bahwa semua ini hanya untuk Allah. Luruskan niat
kita, dan tanpa kita minta-pun Allah begitu memberikan segalanya. Pertanyaan
kita, masihkah sibuk dengan urusan dunia yang tiada kunjung selesai ini ?
Teringat pesan seorang ulama: “Bila kau memilih dunia, ianya
hanya sebatas bayang dan pasti baginya menjauhimu. Namun jika kau
menghinakannya, lalu menuju Allah, dunia tak memiliki pilihan selain
mengikutimu”
Semoga kajian singkat dari hamba yang faqir ini bermanfaat.
@Iman_rk on twitter for more :)
0 comments:
Post a Comment