Salah
satu pembahasan yang sering di anggap tabu dalam Islam – khususnya jaman
sekarang – adalah pembahasan tentang Jihad. Karena banyaknya propaganda dari
yang tidak senangkan Islam dan sangat membenci ide Islam. Dunia memang telah menampakkan
wajahnya pada kita bahwa hanya ada sisi yang harus kita pilih yang dimana tak
bisa kita pilih 2 sisi itu secara bersamaan; Benar dan Salah.
Maka
hanya ada satu kebenaran mutlak di Bumi ini, yaitu Islam dan hukum-hukumnya.
Kemudian wajib bagi kita menyebar luaskan kebenaran ini dengan cara seperti
yang di ajarkan rasul saw: Jihad. Lalu, jihad yang bagaimana ? Apakah harus dan
wajib dengan perang ? Ah, lagi-lagi kita harus melek melihat dengan mata hati kita bahwa Jihad bukanlah perang
suci – semata.
Dalam
tulisan kali ini – semoga manfaat untuk shalihin dan shalihat sekalian – kita
akan sedikit bahas tentang Jihadu ahlil
kufri wasy syirki (Jihad melawan
kekafiran dan kemusyrikan). Tulisan ini sengaja saya pilih karena ramainya
penyesatan opini terhadap Islam yang di katakana sebagai Agama yang di sebarkan
dengan Pedang.
Shalihin
dan shalihat sekalian, keayakinan agama apapun di hormati Islam. Tulis
Al-Qardhawy: perang dan jihad nabi bukan sebab karena Kafir tapi karena mereka
dzalim. Bukan pula karena mereka menolak ajaran Rasul lalu di perangi, bukan
itu. Maka Jihadu ahlil kufri wasy syirki di
bagi oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berdasar: Doa hati, Bayan-Penjelasan, tombak,
lalu pedang.
Jihadu ahlil kufri wasy syirki ialah pertama-tama awalnya dengan doa.
Sebagaimana yang telah Rasul saw contohkan pada kita tatkala beliau mendoakan
Umar r.a dan Abu Jahl. Nabi berdoa pada Allah agar di beri hidayah pada Umar,
dan alhamduillah Allah mengabulkan ketika tahun ke 6 nubuwwah. Sementara di
lain cerita tentang Abu Jahl, adalah beliau saw mendoakannya secara khusus
selama 6 tahun, di doakan umum 7 tahun, di harapkan 2 tahun, dan bahkan sampai
perang badar – yang pada saat itu memang Abu Jahl yang menyerang duluan –
beliau masih di seru untuk memeluk Islam.
Nah,
kita yang hendak berjihad melawan kekufuran dan kemusyrikan apakah sudah
menyertakan Obama, Hu, Sarkozy, Merkel, Brown, Assad dan lainnya dalam do’a ?
inilah cara pertama yang di tunjukkan oleh nabi kita. Jihad harus di mulai
dengan cinta, berharap mereka yang menentang tetap berhak atas kasihNya.
Setelah
do’a, jihad selanjutnya adalah dengan bayan; penjelasan. Apakah itu dengan
media massa, CD, debat, tulisan artikel, buku, konferensi, diskusi dan
lain-lain. Sebab, rasul saw adalah Rasul seluruh alam, maka tiap ummat atau
bangsa manapun berhak mendengar penjelasan apa itu Islam, agar ereka mengerti.
Kita lah yang akan meneruskan perjuangan Sang Nabi dengan memiliki cinta yang
di sertakan dalam bicara, tindakan, dan kasih dalam memberi.
Yang
ketiga, bila ada sekelompok orang yang mencoba menghalangi kita dari
menyebarkan kebenaran dan menghambat suburnya Islam, maka siapkan tombak.
Mengapa harus tombak ? Mengapa harus urutan ketiga dan bukannya keempat setelah
dengan pedang yang di urutkan ketiga ? Tombak adalah senjata gertakan. Maka
bila ada yang mencoba menghalangi, tunjukkan tombak agar musuh gentar. Bila tak
bermacam-macam tak perlu di tusukkan.
Maka
mulailah kita memahami bahwa Islam hadir dengan kasih sayang yang di awali
dengan murninya doa dan permohonan agar Allah memberikan hidayah yang sama pada
Kaafirin, lalu dengan penjelasan yang logis dan penyampaian yang penuh cinta
bukan bertujuan untuk menakuti dan menggentarkan. Islam tidak hadir dengan itu,
Islam meluruskan bukan merusak. Islam membangun bukan menjatuhkan. Cukuplah
bila kejahatan itu gentar, takkan membahayakan yang berkebaikan. Namun bila
kejahatan itu mulai mengancam kemanusiaan, kebajikan dan kebenaran; bahkan
menantang duel, kita SIAPKAN JIHAD PUNCAK: PEDANG ! Adalah kewajiban bagi kita
agar selalu melindungi, bukan hanya sesama muslim, namun sesama manusia Bumi
kita sebagai muslimlah yang melindungi mereka demi terciptanya kedamaian.
Itulah
empat pembagian jihad menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah.
Selamat berjihad Shalihin – shalihat
:)
Semoga manfaat.
Follow me on twitter @Iman_rk
selebihnya.Terimakasih.
0 comments:
Post a Comment