Berat bagi muslimah, terutama pada saat ini, dimana ide kaafirin mulai menyebar bahkan telah bannyak di amini oleh kaum Muslimin tentang persetujuan “Hijab hanya hati, bukan fisik” atau “yang penting hatinya baik” dan pernyataan sesat semacamnya. Belum lagi perasaan mereka yang begitu mudah tersentuh dan mudah terombang-ambing. Dekat dengan Islam, bagi muslimah ibarat menggenggam bara api. Semoga Allah karuniakan hidayah taufik agar muslimah senantiasa istiqomah dengan jalan Islam ini.
Opini masayrakat yang cenderung “menghina”
dan melabeli wanita muslimah dengan Extremis, Teroris, Fundamentalis, Gak
Berkumis dan lain-lain semakin memojokkan mereka. Terutama bagi muslimah yang
baru mulai dan ingin sekali mengenakan hijab sesuai seperti yang Allah
perintahkan. Apapun bentuk cemooh ini, terpaksalah bagi Muslimah kembali
mengurungkan niatnya untuk berhijrah, sebab lingkungan dan masyarakat – apalagi
orangtua – yang belum memahami Islam tidak 100% mendukung. Dan parahnya lagi,
efek dari ghazwul fikr (ide import dari barat) telah berbuah manis, tidak
sedikit orang tua yang malah mencurigai gerak-gerik anak wanita mereka yang
mulai berhijab dengan berkata “Kamu ini biasa aja dong! Temen-temenmu itu ga
ada yang se-ekstrim kamu, baru pulang dari pengajian mana?!” astagfirullah.
Kita mesti ikut beristighfar atas lemahnya dakwah kita kepada ummat.
Di tambah lagi munculnya Islamophobia tentang
hijab semakin menghalangi manusia dari jalan Allah – terutama muslimah yang
ingin segera berhijab – dan para orangtua juga terjangkit penyakit yang namanya
Unreasonable Fear, rasa takut yang tidak beralasan. Misal, orangtua takut
ketika anaknya berhijab syar’i namun tidak takut ketika anaknya mulai bergaul
bebas dan mulai membantah kata-katanya. Lagi-lagi kita mesti beristighfar atas
lemahnya dakwah kita.
Dan silakan kita meluangkan waktu
bila memang adanya, bertanya pada wanita yang telah mengenakan hijab syar’i:
“Mbak, kenapa mau hijab begitu ?
Ndak pernah liat Video Tutorial Hijab di YouTube yah, yang lebih trendi dan
modis?”
Inilah kira-kira jawabannya,
“Maaf mas, Kami Begini Karena
Allah :)”
Semoga manfaat shalihat | Find me
on twitter @Iman_rk
0 comments:
Post a Comment