Menyiarkan
dakwah Islam itu tentu mulia adanya, baik bagi penyiarnya maupun bagi
pendengarnya. Entah dengan cara dan strategi apapun, dakwah Islam insyaAllah
tetap eksis dan tidak menyalahi ketentuan syar’i selama itu di lakukan dan di
kerjakan menurut koridor yang seharusnya.
Namun,
beberapa hambatan dakwah yang palin sering kita temui – dan paling sering saya
alami – adalah munculnya statement dari kaum muslimin yang belum pahamkan Islam
yang menolak dakwah islam dengan cara halus dan dengan pembenaran “Kita ini
plural mas, jadi ga usah di paksakan.”
Nah, bagi hamilud dakwah yang lemah dan kurang tangguh
dengan idealisme-nya, maka semangat dakwah yang sudah ia siapkan berhari-hari
serta tsaqofah yang telah ia kumpulkan selama ia bergabung dengan organisasi
dakwah, akan runtuh dalam sekejap! Terus
terang, saya secara pribadi sering mengalami hal ini, baik dari kalangan
intelektual kampus – para mahasiswanya – hingga ke sanak saudara yang
notabenenya mereka ini juga adalah muslim.
Dan kemarin
sayapun mendapatkan statement yang sama dari teman-teman di kampus tatkala
menyiarkan dakwah Islam terkait pentingnya berhijab namun tidak di sertai
dengan tabarruj. Inilah yang menjadi jurang bagi kaum muslimin – terutama muslimah
- ketika mereka memilih untuk berhijab. Tidak
salah, patut di apreasiasi. Namun, dalam Islam ada beberapa rambu yang memang
harus Muslimah pahami bahwa hijab, bukan hanya perkara busana pakaian, namun
Alllah, dalam surat Al-Ahzab:33 menyertakan dengan Hijab perilaku. Sila di cek :)
Di jelaskan
pula oleh Rasulullah tentang hijab pakaian namun masih menampakkan lekuk tubuh,
berjalan berlenggak-lenggok, serta kepala mereka seperti punuk unta. Dan horornya,
Rasul menyampaikan bahwa muslimah yang masuk dalam kategori di atas tidak akan
mencium bau surga padahal surga dapat di cium dari jarak sekian dan sekian.
Lalu
saat itu saya berusaha memberi masukkan agar kegiatan apapun yang bila itu
berkaitan dengan muslimah, mohon agar di pertimbangkan dengan matang sebab
muslimah, dalam bentuk apapun dan dengan kegiatan apapun tidak boleh di
pentaskan dan di perlombakan, dengan dalih apapun! Mungkin tulisan ini takkan
mampu menceritakan semuanya, tapi setidaknya teman-teman paham akan tujuan
penulisan ini.
Bukan
hanya lomba dan pentas, namun Muslimah punya peran penting dalam Islam yang
dimana mereka harus betul-betul menjaga diri dan memuliakan dirinya dengan
Hijab yang sederhana. Just it. Itu sudah cukup membuat mereka ‘feel like a
princess’ bukan dengan tampil depan umum dan tebar senyum depan manusia dan
mencari penilaian mereka.
Perlu
di apresiasi segala bentuk syiar Islam dalam bentuk apapun dan dengan cara
apapun, namun bila syiar berakhir petaka dan menjerumuskan pelaku dan panitia
dalam jurang dosa, apalah guna ? Semoga Allah mengampuni kita semua.
Saya yang
masih berlumur dosa ini pun tidka bermaksud mengajari teman-teman semua,
sebagai seorang muslim, hanya mengingatkan dan alangkah perihnya hati ini bila
teman-teman menanggapi tulisan ini dengan mengatakan…
“Kita ini Plural Mas, jangan di paksa!!” | Halah!
#TepokJidat
Saudara kalian @Iman_rk :)
0 comments:
Post a Comment