Thursday, May 15, 2014

Izumi #12

5/15/2014 09:49:00 AM



Hiruta tersenyum bangga dan bahagia bertemu dengan kakak laki-laki Izumi yang ternyata adalah seorang Muslim. Wajar bila Izumi banyak mengetahui Islam dibanding yang lain yang ada di kelas. Ternyata sudah diceritakan atau Izumi sendiri yang bertanya pada Izuna. Dan karena mungkin saja penjelasan dari Izuna kurang memuaskan ditambah dengan ketidaktahuan Izumi bahwa kakaknya yang sebenarnya telah menjadi Muslim membuat ia ragu akan jawaban-jawaban yang Izuna berikan.

Dan sekarang Hiruta bisa tersenyum lega, ia tidak berjuang sendiri. Masih ada ‘batu-bata’ lain yang siap melengkapi bangunan Islam di jepang. Dan saat itu, Hiruta berkesimpulan dan membulatkan tekad dengan mantap bahwa Izunalah partner diskusi selanjutnya.

***

Kembali, seperti biasa. Suasana yang tak berbeda. Aroma rumput yang ditanam dan ditata khusus di samping pintu gerbang menguar menusuk indra penciuman. Senyuman dan sapaan “Ohaiyou gozaimasu” ramai dan memang sudah menjadi kewajiban para siswa tatkala menegur satu sama lain. Cat tembok yang keabu-abuan dilengkapi dengan warna coklat pada bagian bawahnya juga tidak berubah, meskipun selama setahun belakangan ini ada beberapa yang lembab karena hujan dan salju. Tamparan dari sang pusat energi menerpa wajah Izumi yang berjalan dengan terburu-buru menuju kelas baru. III E. Rambutnya yang tanpa diikat menari kekiri dan kekanan mengikuti derap kakinya yang diayunkan dengan terburu-buru. Hanya sesekali ia tersenyum untuk membalas mereka yang menyapa dengan kalimat Ohaiyou – selamat pagi. Dia melihat kertas yang ia masukkan dalam saku bajunya yang terletak pada bagian dada sebelah kiri. Aduh, agendaku bisa-bisa telat nih gerutunya pelan. Ia mendongak kiri dan kanan, menyapu semua pemandangan yang berada diatas lantai dua dan tiga berharap ada yang ia kenal.

“Izumi-saaaaaann!!!” Teriak 2 orang siswi. Dari lantai atas, melihat Izumi yang kebingungan mencari kelas barunya.

Izumi terdiam dan menyipitkan matanya untuk mempertajam sekaligus memfokuskan tatapan matanya pada arah suara yang tak asing itu.

Mereka melambaikan tangan bersamaan. Ah, itu Urumi dan Fuyutsuki batinnya. Ia segara berlari mencari tangga terdekat untuk mencapai kelas barunya itu. Tas pinggangya ia pegang dengan tangan agar tak berguncang dan membuatnya kerepotan.

@Iman_rk

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 comments:

Post a Comment

 

© 2013 Be a Ghazi. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top