Hiruta berjalan perlahan memasuki kelas, menerobos
keramaian dan suara sayup-sayup yang kadang memangilnya dari jauh. Juga
tersenyum untuk mereka yang menegur dari dekat. Hiruta berjalan dengan ranselnya yang berisi beberapa buku dan
i-Podnya. Ia menikung setelah menaiki tangga. Lalu menuju dalam kelas yang
memang sudah ia ketahui sebelumnya. Terdiam, Hiruta tidak menengok sekeliling.
Langsung saja ia mengeluarkan Alquran dan i-Podnya kemudian ia bertilawah dan
mendendangkan beberapa ayat yang baca dan dengar.
Oh, ternyata ia sedang mengahafal Alquran.
***
“Wah, Urumiiiiii.” Izumi memegang bahu Urumi dan
mencubit pipi Urumi yang bulat. “Urumi semakin subur saja ya, hihihi.” Izumi
cekikikan.
“Kau juga, tambah tinggi Izumi-san.” Ia tersenyum
dan membetulkan posisi kacamatanya. “Hm… Rambutmu sudah tidak diikat lagi,
kenapa?” Urumi memegang ujung rambut Izumi yang berwarna agak kuning itu.
“Hmm, kenapa ya…” Izumi mengangkat alis. “Tidak
tahu.” Ia tertawa lepas.
“Fuyutsuki dan Nidaa dimana? Sebentar lagi bel masuk
akan berbunyi.”
“Aku tak tahu, belum kelihatan dari tadi.”
Dengan suara yang riuh dan ramai, bel panggilan
masukpun berbunyi. Semua siswa dengan rapi dan tertib memasuki kelas
masing-masing. Mereka berpelukan melepas rindu satu sama lain, ada yang salin
memberi hadiah, ada yang berbincang tenang seperti Kozue dan Aibara karena
memang mereka sepasang kekasih. Masih
terlalu pagi untuk mengeluarkan semua energi dan bercerita panjang lebar
tentang semuanya pada mereka, nanti saja ketika makan siang, batin Izumi. Ah, iya, aku lupa bahwa siang nanti aku
harus membuktikan sesuatu…
“Ohaiyou gozaimasu!”
“Ohaiyou gouzaimasu!!!” Satu kelas serentak
menjawab.
Semua merapikan cara duduk dan semuanya kembali ke
tempat duduk masing-masing. Hiruta yang sedang membaca Alquran sambil
mendengarkan alunan bacaan Quran melalui i-Pod segera meletakkan semua itu
karena Bu Mayumi, sang wali kelas akan menjelaskan sesuatu.
Namun, Bu Mayumi tidak sendiri. Ada seorang anak
laki-laki disampingnya, wajahnya putih, rambutnya rapi dengan model Tin-tin.
Tingginya sekitar 174 cm, dan memiliki lesung pipit pada pipi kanannya. Ia
masih menunduk, belum mengangkat kepala. Saat itu terjadi, terdengar
bisikan-bisikan kecil berisi pujian wah,
anak itu manis sekali, namanya siapa ya? Dan sebagainya. Hiruta masih
terdiam dan menatap anak itu seperti biasanya. Tenang dan wasapada.
“Perkenalkan dirimu.” Imbuh Bu Mayumi.
Semua serentak mencondongkan bahu kedepan dan beberapa
tersenyum dengan aneh.
“Hajimemashite.watashi
no namae wa, Shisui Niita desu. Yoroshiku onegaishimasu – perkenalkan nama saya
Niita Shisui. Senang berkenalan dengan kalian.” Ia membungkuk.
Bu Mayumi tersenyum.
“Shisui sekarang adalah teman kelas kalian. Dia akan
menjadi siswa disini sekarang, bekerjasamalah.” Jelasnya. “Dan untuk sekedar
informasi, bahwa Nidaa Inamoto sudah pindah sekolah. Maka, mudah-mudahan dengan
hadirnya Shisui tidak membuat kelas ini merasa kehilangan.” Bu Mayumi
menjelaskan.
Shisui tersenyum menghadap wajah Bu Mayumi. Bu
mayumi mengangguk tanda tidak mengapa
atau sedang memberikan kode bahwa dalam
kelas ini kau akan bisa beradaptasi dengan cepat.
“APA?! Nidaa pindah tidak bilang-bilang.” Teriak
Urumi tertahan.
“Aku tidak percaya anak itu meninggalkan kita tanpa
pemberitahuan sedikitpun.” Bisik Yahiko. Sambil menatap Shisui dari tempat
duduknya.
“Aduhhhh…” Urumi memegang kepalanya dan menunduk.
“Baik, kelas akan Ibu tinggal. Sekali lagi
kerjasamalah.” Bu Mayumi berjalan anggun keluar dari kelas. Tidak, dia kembali.
“Oh ya, Ibu hampir lupa. Minggu depan Festival sekolah akan diadakan,
persiapkan semuanya ya. Dan rayakan semua ini dengan suka cita, Kozue…” Ia
memanggil ketua kelas. “Koordinir teman-temanmu agar bisa berpartisipasi
sepenuhnya untuk festival ini.” Ia keluar dengan cepat.
“Baik bu,…” Kozue melompat berdiri lalu kemudian
menunduk. Sesaat kemudian duduk kembali.
Shisui sudah berhasil mengambil tempat duduknya.
Paling belakang tepat disamping kiri Hiruta. Saat ia mengambil posisi untuk
bersiap duduk, ia menatap Hiruta selama beberapa detik. Namun Hiruta tidak
bergeming dan tidak memperhatikannya.
@Iman_rk
0 comments:
Post a Comment