Saturday, May 24, 2014

Izumi #13

5/24/2014 05:01:00 PM


Hiruta berjalan perlahan memasuki kelas, menerobos keramaian dan suara sayup-sayup yang kadang memangilnya dari jauh. Juga tersenyum untuk mereka yang menegur dari dekat. Hiruta berjalan dengan  ranselnya yang berisi beberapa buku dan i-Podnya. Ia menikung setelah menaiki tangga. Lalu menuju dalam kelas yang memang sudah ia ketahui sebelumnya. Terdiam, Hiruta tidak menengok sekeliling. Langsung saja ia mengeluarkan Alquran dan i-Podnya kemudian ia bertilawah dan mendendangkan beberapa ayat yang baca dan dengar.

Oh, ternyata ia sedang mengahafal Alquran.

***

“Wah, Urumiiiiii.” Izumi memegang bahu Urumi dan mencubit pipi Urumi yang bulat. “Urumi semakin subur saja ya, hihihi.” Izumi cekikikan.

“Kau juga, tambah tinggi Izumi-san.” Ia tersenyum dan membetulkan posisi kacamatanya. “Hm… Rambutmu sudah tidak diikat lagi, kenapa?” Urumi memegang ujung rambut Izumi yang berwarna agak kuning itu.
“Hmm, kenapa ya…” Izumi mengangkat alis. “Tidak tahu.” Ia tertawa lepas.
“Fuyutsuki dan Nidaa dimana? Sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.”
“Aku tak tahu, belum kelihatan dari tadi.”

Dengan suara yang riuh dan ramai, bel panggilan masukpun berbunyi. Semua siswa dengan rapi dan tertib memasuki kelas masing-masing. Mereka berpelukan melepas rindu satu sama lain, ada yang salin memberi hadiah, ada yang berbincang tenang seperti Kozue dan Aibara karena memang mereka sepasang kekasih. Masih terlalu pagi untuk mengeluarkan semua energi dan bercerita panjang lebar tentang semuanya pada mereka, nanti saja ketika makan siang, batin Izumi. Ah, iya, aku lupa bahwa siang nanti aku harus membuktikan sesuatu…

“Ohaiyou gozaimasu!”
“Ohaiyou gouzaimasu!!!” Satu kelas serentak menjawab.

Semua merapikan cara duduk dan semuanya kembali ke tempat duduk masing-masing. Hiruta yang sedang membaca Alquran sambil mendengarkan alunan bacaan Quran melalui i-Pod segera meletakkan semua itu karena Bu Mayumi, sang wali kelas akan menjelaskan sesuatu.

Namun, Bu Mayumi tidak sendiri. Ada seorang anak laki-laki disampingnya, wajahnya putih, rambutnya rapi dengan model Tin-tin. Tingginya sekitar 174 cm, dan memiliki lesung pipit pada pipi kanannya. Ia masih menunduk, belum mengangkat kepala. Saat itu terjadi, terdengar bisikan-bisikan kecil berisi pujian wah, anak itu manis sekali, namanya siapa ya? Dan sebagainya. Hiruta masih terdiam dan menatap anak itu seperti biasanya. Tenang dan wasapada.
“Perkenalkan dirimu.” Imbuh Bu Mayumi.
Semua serentak mencondongkan bahu kedepan dan beberapa tersenyum dengan aneh.
Hajimemashite.watashi no namae wa, Shisui Niita desu. Yoroshiku onegaishimasu – perkenalkan nama saya Niita Shisui. Senang berkenalan dengan kalian.” Ia membungkuk.

Bu Mayumi tersenyum.

“Shisui sekarang adalah teman kelas kalian. Dia akan menjadi siswa disini sekarang, bekerjasamalah.” Jelasnya. “Dan untuk sekedar informasi, bahwa Nidaa Inamoto sudah pindah sekolah. Maka, mudah-mudahan dengan hadirnya Shisui tidak membuat kelas ini merasa kehilangan.” Bu Mayumi menjelaskan.

Shisui tersenyum menghadap wajah Bu Mayumi. Bu mayumi mengangguk tanda tidak mengapa atau sedang memberikan kode bahwa dalam kelas ini kau akan bisa beradaptasi dengan cepat.
“APA?! Nidaa pindah tidak bilang-bilang.” Teriak Urumi tertahan.
“Aku tidak percaya anak itu meninggalkan kita tanpa pemberitahuan sedikitpun.” Bisik Yahiko. Sambil menatap Shisui dari tempat duduknya.
“Aduhhhh…” Urumi memegang kepalanya dan menunduk.
“Baik, kelas akan Ibu tinggal. Sekali lagi kerjasamalah.” Bu Mayumi berjalan anggun keluar dari kelas. Tidak, dia kembali. “Oh ya, Ibu hampir lupa. Minggu depan Festival sekolah akan diadakan, persiapkan semuanya ya. Dan rayakan semua ini dengan suka cita, Kozue…” Ia memanggil ketua kelas. “Koordinir teman-temanmu agar bisa berpartisipasi sepenuhnya untuk festival ini.” Ia keluar dengan cepat.
“Baik bu,…” Kozue melompat berdiri lalu kemudian menunduk. Sesaat kemudian duduk kembali.
Shisui sudah berhasil mengambil tempat duduknya. Paling belakang tepat disamping kiri Hiruta. Saat ia mengambil posisi untuk bersiap duduk, ia menatap Hiruta selama beberapa detik. Namun Hiruta tidak bergeming dan tidak memperhatikannya.

Izumi menoleh ke arahnya lalu kemudian berpindah pandangan dari Shisui ke Hiruta. Karena Izumi berpikir keduanya pasti bisa langsung akrab

@Iman_rk

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 comments:

Post a Comment

 

© 2013 Be a Ghazi. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top