Wednesday, July 9, 2014

#DBS20 – DaretoBeSyar’i

7/09/2014 04:05:00 AM





“Maaf yah man, bukannya saya gak mau berhijab, tapi masih takut banget sama kondisi yang sekarang (sambil nunduk) dan juga nantinya tanggung jawabku pasti lebih banyak.” 

                Ini salah satu pengakuan salah seorang Muslimah kepada saya beberapa hari yang lalu tatkala saya menawarkan padanya sekaligus menasihati beliau, bahwa hijab syar’i tidak menutupi kecantikannya, tapi justru menjaga kecantikanya.

                Memang ada pemahaman yang belum sampai bila kita melihat pernyataan ini, “…nantinya tanggung jawabku pasti lebih banyak.” Pertanyaan kita, tanggung jawab terhadap siapa? Hehehe. Harusnya kan, karena Hijab Syar’i itu adalah perintah Allah, maka melaksanakannya BUKAN HANYA penggugur tanggung jawab, namun justru bernilai ibadah dan diberi pahala oleh Allah. Maka, saat Muslimah memutuskan berhijab syar’i, tanggung jawab ia justru malah berkurang di hadapan Allah, bukan malah lebih banyak. Maka statement tadi membuat saya melepaskan senyum terkulum sambil mengangguk pelan. Dan juga plus kebingungan.

                Saat ini, memang betul Muslimah dihadapkan pada kondisi-kondisi tertentu, yang membuat ia justru ragu bahkan takut untuk melaksanakan kewajiban yang satu ini. Entah, apakah Muslimah merasa bahwa Hijab gak wajib, atau karena lingkungan, atau karena orangtua, atau justru karena… pacar. #gubrak.

                Namun, terlepas dari semua kondisi sulit ini, memang sudah sejak lama Rasulullah mengingatkan kita bahwa ketaatan seseorang terhadap Islam, ibarat ia sedang menggenggam bara api sekaligus ia akan dijauhi. Rasulullah saw bersabda:

“Sesungguhnya di belakangmu nanti akan ada hari-hari penuh kesabaran. Sabar pada hari itu seperti halnya memegang bara api. Orang yang beramal pada waktu itu akan diberi pahalaseperti pahala lima puluh orang lain yang beramal seperti amalnya”. Para shahabat bertanya : “Wahai Rasulullah, pahala lima puluh orang dari kalangan mereka ?”. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Bahkan limapuluh orang di antara kalian”(HR. Abu Dawud)

Juga dalam hadist yang lain Rasulullah sampaikan, “Islam mulai muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana awal munculnya, maka beruntunglah orang-orang asing itu”.  (HR. Muslim)

                Dan kabar gembira dari semua ini adalah (bukan kulit manggis ada ekstraknya lho ya!) Muslimah tadi gak sendiri alias ada banyak Muslimah lain yang mengalami hal serupa. Bahkan barangkali jauh lebih menantang dan mungkin mengancam jiwanya. Tetapi, tatkala sudah memutuskan untuk berhijab syar’i, rasa takut yang dulunya menghantui kini justru berubah menjadi rasa yang lain; yaitu semangat untuk mengajak yang lain.

                Sebab, pertama; ia tidak sendiri dalam hal proses menuju taat. Muslimah-muslimah lainnya, siap mem-back-up dia untuk berhijrah. Kedua, sebagian besar Muslimah yang melapor atau bahkan yang dalam beberapa kesempatan saya tanyakan, “bagaimana rasanya setelah berhijab syar’i?” jawabannya, “Alhamdulillah, saya tak pernah menyangka rasanya bahagia dan setenang ini dalam hidup…” saat mendengar jawabannya, saya mengerutkan dahi. Apa iya begitu rasanya? Eits, jangan harap saya makek hijab setelah mendengar jawaban itu ya! -_- 

                Mereka ingin, saudari-saudarinya yang lain berhijab juga sama seperti dirinya. :)

            Namun, dalam proses berhijab, kemauan saja tidak cukup. Justru ditambahkan keberanian serta tekad yang kuat, sebab, syar’i dalm berhijab adalah perintah Allah yang harusnya gak boleh ada kata tapi apalagi nanti.

Dan terakhir, setiap manusia punya jalan masing-masing menuju Allah.
Ambil keputusan sekarang,

Dare to Be Syar’i, Hijab tidak menutupi kecantikanmu, ia menjaganya. :’)

@Iman_rk

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 comments:

Post a Comment

 

© 2013 Be a Ghazi. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top